Novel ini bukan karya saya, saya hanya penerjemah.
THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine
I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS
SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS)
SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDO...
Keesokan harinya, Ding Meng membawa pakaian kompetisinya ke gedung penyiaran.
Karena kompetisi ini akan dimulai siang hari, para kontestan merias wajah mereka di pagi hari.
Ding Meng berganti menjadi gaun biru yang diberikan Qiao Yichen padanya dan melihat dirinya di depan cermin. Gaunnya sangat mencolok dan warna membuat kulitnya terlihat cerah.
Menurut Ding Meng, jika Qiao Yichen tidak ingin menjadi produser lagi, dia bisa mengubah profesinya dan menjadi stylist. Dia pandai memilih pakaian.
Setelah berdiskusi dengan Ding Meng, penata rambut tersebut menata rambut Ding Meng menjadi gelombang-gelombang besar yang berputar sangat indah (keriting gantung). Penata rias juga bekerja untuk mencocokkan pakaiannya dengan memberinya tampilan yang sangat halus. Bahkan bulu mata bagian bawah diaplikasikan dengan sangat hati-hati.
Kira-kira seperti ini gaya rambutnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku baru-baru ini membawa semua produk makeup ini dari Korea. Pigmennya sangat ringan, tetapi memberikan hasil yang bagus." Dia tidak lupa membuat rekomendasi sambil dengan terampil merias wajah di Ding Meng. "Jenis kulitmu sangat cocok dengan foundation jenis ini. Warnanya sangat alami dan sangat melembabkan. Dan dengan eyeshadow ini, kamu terlihat seperti tidak memakai eyeshadow tetapi menampilkan efek untuk matamu tampak lebih besar. Oh iya, aku juga sangat suka eyeliner ini!"
Ding Meng mendengarkan aliran kata-kata yang tak ada habisnya dari penata rias. Awalnya dia menanggapi sesekali, tetapi setelah mengetahui berapa harga produk ini, dia menutup matanya dan fokus untuk mempersiapkan diri secara mental.
Setelah riasannya selesai, dia membuka matanya dan melihat dirinya di cermin. Dia tertegun.
Riasannya sangat alami. Meskipun dia tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan penata rias, seluruh wajahnya menjadi lebih halus. Dia tampak seperti salah satu model kelas atas yang dipajang di jendela toko. Tentu saja, dampak rambut yang membingkai wajahnya tidak bisa diabaikan. Itu sama pentingnya. Auranya terasa berbeda setelah berubah dari rambut lurus panjang menjadi gelombang hitam panjang.
Penata rias mundur beberapa langkah untuk melihat hasil riasannya dan berbicara kepada Ding Meng, "Riasan ini lebih cocok dengan pakaian keduamu, gaun emas itu. Nanti pasti tidak akan ada waktu untuk memberimu tampilan ini di tengah kompetisi untuk penampilan ke dua, jadi aku akan membantumu memperbaikinya dan menyempurnakannya ketika saatnya tiba."
Ding Meng berterima kasih padanya. Di dalam hatinya, dia masih merasa cemas. Dia belum mencoba gaun emas itu. Apakah dia benar-benar akan cocok menggunakannya nanti?
Siang tiba dalam sekejap. Setelah penyelenggara program membagikan kotak makan siang, semua orang buru-buru makan beberapa suap. Di belakang panggung, suasana menjadi semakin gugup.
