Bagian 19

12.6K 211 1
                                    

bagian 19]

Warning cerita berunsur dewasa! 
Happy reading.......
_____________

“Morning sayang” sahut Rios dengan wajah yang masih ia tenggelamkan di dada Lily

Lily tersenyum samar ia menyipitkan matanya untuk menyusaikan pencehayaan, “Pagi Ri” sapa Lily dengan suara serak khas bangun tidur 

Rios tersenyum lalu mendongakkan wajahnya mengecup dagu Lily 

Lily tersenyum kecil tadi malam mereka berdua mulai bercerita tentang kehidupan masing-masing yang tentu saja belom mereka ketahui. Setelah Rios mengatakan dirinya akan belajar mencintai Lily pria itu jadi lebih perhatian sejak tadi malam 

Well.... Tadi malam pun Rios tidak jadi memasukinya pria itu Melakukannya seperti biasanya saling menyentuh sesekali juga Rios bersikap manja kepadanya, jika pun tadi malam Rios akan memasukinya Lily juga sudah siap. ia tidak perduli jika keperawanannya di ambil oleh pria itu.

“Jam berapa sekarang?” tanya Lily 

“Masih terlalu pagi sayang, bagaimana kalau kita melakukan olahraga pagi” ajak Rios dengan senyuman menggoda 

“Mesum!”

“Tapi kau suka kan” tangan Rios mulai meremas pelan payudaranya

“Ah.... Rios ini masih pagi” Lily mengambil tangan Rios lalu jari lentiknya mulai menyentuh pipi Rios dengan lembut

“Kau jelek” ejek Lily dengan terkekeh pelan

“Jika aku jelek tidak mungkin para wanita mau menyerahkan tubuhnya kepada ku sayang” sahut Rios dengan pede

“Itu karena kamu kaya Rios, coba kalau kamu miskin mana mau wanita sama kamu”

“Ada kok”

“Siapa?” tanya Lily

“Kamu lah” jawab Rios sambil mencubit pipi Lily yang tampak mengemaskan menurutnya

“Pede banget” sahut Lily

“Gak apa - apa pede yang penting kamu milik aku” jawab Rios sambil mengeratkan pelukannya

Lily tersenyum ada kehangatan dihatinya pria itu mengubah panggilannya menjadi 'sayang' dia tidak akan merasakan kesebahagia ini bersama pria itu, meskipun Rios belom mencintainya

“Apa jadwal mu hari ini?” tanya Lily

“Ada Rapat dan juga aku akan melihat model yang akan menjadi model untuk produk yang perusahaan aku keluarkan, bagaimana dengan mu?”

“Asik nanti kamu bakalan ketemu cewek cantik, hari ini aku juga ada pemotretan”

Rios menganggukan kepalanya, “Kalau cemburu bilang”

“Idih pede banget! Dahlah aku mau buat Sarapan” Lily melepaskan pelukannya lalu beranjak bangun dari tempat tidur tapi sebelum ia ke dapur Lily mengancingkan atasan piyama dasternya terlebih dahulu.

“Rapihkan ini! Lalu setelah itu mandi!” Lily mengumpulkan rambut lalu menguncirnya

“Baik Bu boss, Bye the way karya aku di leher kamu kurang banyak Lily. Mau aku tambahin lagi gak?” sahut Rios dengan nada menggoda bahkan pria itu mengedipkan matanya

Lily melemparkan bantal kearah Rios “Brengsek!” sahutnya setelah mengumpat kesal ia keluar dari kamar menghiraukan Rios yang terus saja menggodanya. Lily tidak bisa menyembunyikan senyumannya 

Rios merapihkan tempat tidurnya dengan senyuman yang tak pernah lepas. Ia merasa bersyukur bisa mendapatkan Lily.

Lily wanita yang mampu memahami dirinya, Bahkan wanita itu selalu menuruti apa yang ia katakan tak ada bantahan dari wanita itu dulu ia kira Lily hanya wanita murahan yang segaja menggodanya di club' tapi nyatanya wanita itu berbeda ia sangat tahu jika Lily tidak pernah sekali pun memakai Kartu kredit yang ia berikan kepada wanita itu.

EntertainerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang