Aku terbangun dan mendapati diriku sudah berada dikamar. Aku melihat ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tunggu, sejak kapan aku berada di kamar? Bukannya tadi aku sedang menangis di ruang TV dengan kak Mark?. Ughhh kepalaku terasa sangat pusing akibat terus menangis, mataku terasa sangat panas dan berat untuk dibuka. Sudah pasti mataku terlihat bengkak sekarang.
"Kamu udah bangun?"
"Hmm, bang Axel?" tanyaku sambil mengubah posisiku menjadi duduk.
"Jangan dikucek matanya. Kasian tuh udah bengkak kaya gitu juga." Menjauhkan tanganku dari mata.
"Abang yang pindahin Fafa ke kamar?"
"Berdua tadi sama Mark. Kamukan berat gak kuat angkatnya abang kalo sendiri."
"Ihhhh! abanggg!."
"Bercanda sheyengg."
"Lagi juga Fafakan gak berat berat amat. Galon sama Fafa juga entengan Fafa."
"Iya emang entengan kamu. Kalo galonnya satu truck hahaha." Jawabnya sambil tertawa.
"Lalala... Fafa gak denger. Fafa pake kacamata." Menutup kedua telinga dengan kedua tanganku.
"Hahaha. Dasar. Mana ada hubungannya gak denger sama kacamata." Mengacak acak rambutku.
Aku mengembungkan pipiku dan menatapnya malas. Aku sedang sedih hari ini, dan abangku satu ini membuatku jengkel. Padahal aku baru saja bangun dan mengalami kejadian yang sangat sangat ughh.
"Gemes banget abang sama adik abang yang satu ini." Mencubit kedua pipku dan memelukku dengan erat.
"ABANG SAKITTTT!! FAFA GAK BISA NAPAS WEHHH! ..."
"Abisnya kamu gemesin banget. Hmmm, adiknya siapa sihhh." Menguyel pipi dan mengecup kedua pipiku yang sudah memanas.
"Abang jahattt!, Fafa ngambek sama abang!."
"Hahaha. Iya maafin abang, abang salah udah jangan nangis lagi dong. Kasian tuh matanya udah bengkak gitu." Mengelus lembut pipi dan rambutku.
"Fafa mau ice cream!!."
"Ice cream??" menaikkan sebelah alisnya.
"Iyaa, Fafa mau makan yang manis manis, mau ice cream, cake, candy, pokoknya semua yang manis."
"Besok kita beli ya."
"Fafa maunya sekarang, gak mau besok. Pokoknya sekarang! S E K A R A N G!."
"Abang janji, besok abang beliin Fafa ice cream, cake, lollipop, latte, pokoknya semua yang Fafa mau abang beliin. Sekarang Fafa makan dulu, mamih udah buatin kamu waffle sama hot chocolate."
"Fafa mau minum hot choconya aja. Wafflenya abang aja yang makan."
"Kok jadi abang sih yang makan. Kamu dong, emangnya gak laper? Dari sore belum makan loh." Aku menggeleng.
Diapun hanya bisa pasrah, mengambil dan memberikan hot choconya untukku. Akupun meneguk habis tanpa sisa. Aku sangat haus, Lelah menangis berjam jam.
"Tapi Fafa lagi gak mau tidur sendiri. Abang disini aja temenin Fafa."
"Udah gak ngambek nih ceritanya?."
Bug!
Aku memukul dadanya cukup keras dan langsung memposisikan tubuhku menjadi posisi tidur. Memeluk tubuh bang Axel erat.
"Dasar." Ujarnya mengacak sedikit rambutku
Cause I'm here
If you need me, I'll be here
Right here
Said I'm here
If you need me, I'll be here
Right here
Bang Axel menyanyikanku sebuah lagu. Aku sangat menyukai saat saat dimana dia menyanyikanku sebuah lagu untukku, lagu yang dinyanyikan pun salah satu dari lagu favoriteku. Aku sangat menyukai lagu lagu dengan beat yang santai. Lagu yang menggambarkan seseorang yang sedang patah hati, dan merasakan jiwanya yang kosong. Aku sangat menyukainya, itu membuat hati dan pikiranku tenang. Tak membutuhkan waktu lama untuk membuatku tertidur.
"Have a sweet dream my princess, tomorrow will be a great day!." Mencium keningku lembut.
...
Ayam sudah berhenti berkokok sejak beberapa jam lalu, matahari sudah bersinar dengan terik pagi ini. Aku sudah rapih dengan pakaianku. Pagi ini aku ingin menagih janji yang diberikan bang Axel. Aku juga mengajak Rion untuk pergi Bersama kami. Tetapi sebelum itu, orang yang memberikan janji belum juga bangun dari tidurnya.
"Bang Axel!! Bangun!!."
"Hmmm."
"BANG AXELL!." Aku menarik selimut yang menutupi tubuhnya.
"Iya bentar Fa, 5 menitt." Menarik selimutnya lagi.
"JEFFRY ACHAZIAXEL PRADITA!." Teriakku.
Bruk!!
Aku membantingkan tubuhku ke atas tubuhnya, dan disusul oleh Rion.
"ARGHHH! KEYFA! RION!"
"Ayo! Makanya abang bangun. Abangkan udah janji sama Fafa. Ayo bangun buruan." Mengguncang guncangkan tubuhnya.
"Iya iya iya! Abang bangun kaliannya minggir awas."
"Orang udah minggir dari tadi. Emang abang aja yang mau lanjut rebahan. Apa perlu nih Ion yang mandiin? Biar bersih wangi, terus pakein baju yang rapih, sisiran, pake parfum biar wangi. Ning nang ning nang euuuu." Ucap Rion
"Hahahha. Adek kurang ajar." Ujarku.
"Iya abang bangun. Lagian yang diajak pergi kakak kamu kenapa jadi kamu yang semangat banget?. Nanti Rion gak usah diajak Fa. Kita berdua aja,"
"Abangkan ngajak kak Fafa terus kak Fafa ya jelas ngajak Ion. Terus akan selalu seperti itu siklusnya wahai abangku yang ganteng tapi tetep masih gantengan Ion." Jelas Rion.
"Ya tetep aja abang ngajak Fafa doang. Gak ngajak kamu." Menoyor kepala Rion.
"KAK FAFA!. Masa Ion ditoyor, nanti kalo tiba tiba jadi bego gimanaa. Sungguh tega! Kepala tuh di pitrahin tau." Rengeknya. Aku hanya tertawa melihat perdebatan mereka pada pagi hari menjelang siang ini.
"Hahah. Abang Cuma bercanda. Iya boleh ikut." Mengacak rambut Rion. "Hari ini kita quality time bareng. Abang mau mandi dulu." Beranjak dari tempat tidurku.
💌💌💌
Halo! yorobunde. Apa kabar? bagaimana keseharian kalian selama dirumah? bagaimana kegiatan online kalian? hayooo yang tugasnya masih numpuk kaya aku segera dikerjakan!. Maaf aku tiba tiba menghilang, sudah lama tidak update. Sssttt! Ada sedikit bonus!. Aku mengirimkan foto yang menggambarkan Axel, Keyfa, dan Rion. Dimana Keyfa dan Rion mencoba untuk membangunkan Axel, hehehe. So, hope you like it! ❤✨
HAVE A GREAT DAY🌻✨