Semilir angin menerpa wajah dan memberikan sensasi sejuk. Sungchan, Yangyang, dan Ningning duduk berteduh bersama dibawah pohon rindang pinggir lapangan sembari sama-sama meneguk minuman botol untuk menyegarkan tenggorokan mereka.
Sungchan tidak mengindahkan dua sejoli di sampingnya yang tengah asik bercanda tawa dan sesekali melemparkan gombalan satu sama lain. Sungchan tahu mereka sengaja pamer kemesraan pada Sungchan dan menjadikannya fakir asmara, tapi maaf saja Sungchan tidak merasa ngenes sama sekali.
Gadis yang tengah berdiri sendirian ditengah lapangan itu adalah sumber kesejukan di hati Sungchan saat ini, memandangi paras cantik gadis itu dari jauh yang seakan memberikan kesejukan tersendiri mengalahkan semilir angin yang telah terkontaminasi oleh gombalan Yangyang-Ningning.
Pengambilan nilai sudah selesai, masih ada waktu sekitar sepuluh menit sebelum jam pelajaran olahraga habis. Guru memperintahkan para murid kelas untuk bergegas mengganti pakaian mereka dan melanjutkan pelajaran selanjutnya setelah jam pelajaran olahraga benar-benar telah usai.
Berbanding terbalik dengan Sungchan, Yangyang, dan Ningning yang masih duduk santai berteduh dibawah pohon sembari meluruskan kaki mereka, gadis dengan rambut yang diikat rapih ke atas itu justru berdiri tegap dibawah teriknya sinar matahari di siang bolong sembari memberikan hormat kepada sang bendera merah putih.
Masalah dari gadis itu adalah ; memakai pakaian OSIS dan lupa membawa pakaian olahraga.
Sungchan sebenarnya sih siap pasang badan untuk melindungi gadis mungil nan cantik itu dari sengatan sinar matahari, namun ia tidak bisa melancarkan aksinya itu sebab guru olahraga terlihat berjalan menghampiri gadis itu dan mulai mengajaknya bicara.
"Ning, lo tau nggak selain takut kehilangan lo gue takut apa lagi?" Tanya Yangyang kembali membuka sesi gombalan barunya.
Ningning mengidikan bahunya acuh, "Ngeliat pantulan diri lo di cermin, mungkin?" Sahut Ningning.
Yangyang menarik bibir Ningning dengan gemas, "Salah, tolol." Ujarnya.
Dengan sewot Ningning menepis pedas tangan Yangyang yang dengan beraninya memegang bibirnya, "Bangsat! Apaan sih? Ngeliat Sungchan yang tiba-tiba kayak orang idiot begitu?" Tebak Ningning asal menunjuk Sungchan yang duduk di samping kiri Yangyang.
"Nah, malah makin jadi." Tambah Ningning.
"Nah iya!!!" Pekik Yangyang heboh, berhasil membuyarkan fokus Sungchan dan juga mengagetkan Ningning.
"Bener, Ning! Gue juga kadang suka merinding liat senyum Sungchan yang begitu tuh." Tawa Ningning meledak kala melihat Yangyang yang berusaha meniru-niru gaya senyuman Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Closer : Winter Sungchan ✓
FanfictionSering bersama bukan berarti mudah untuk menjadi 'lebih dekat'. _________________________________ [29/05/2021] [03/09/2021] [!] Non-Baku, Teenfiction, Local ©2021 by @kaizllaxo