Sakit, sampai 2 bulan aku pulang ke rumah untuk perawatan intensif, saat hendak berangkat selalu ada saja insidennya. Mungkin itu pertanda.
Senang rasanya setelah 2 bulan di rumah masuk Rs, bolak balik kontrol dan alhirnya bisa kembali bertemu belajar dan menjalani rutinitas bersama teman-teman lagi. Sejak awal masuk di pondok ini, sudah ku mantapkan hati jiwa raga untuk memulai melangkah meraih impian yaa, dari tempat ini.
Aku kira setelah 2 bulan masa-masa lemahnya raga, aku akan kembali kuat, yaa memang namun tidak mulus jua, terkadang masih merasakan sakit dan tak jarang pula ada yang menganggap tatamaroth (pura-pura sakit) tapi aku abaikan, biarkan memang santri penyakitan kadang juga menjadi pusat suudzon santri yang lainnya...haha...
tak banyak dialog yang akan aku tulis disini, namun kenangan itu akan selalu terkenang. Dialog bersama sahabat teman semoanya masih tersimpan rapi di memory ini. Karena kala itu aku sudah jatuh hati pada tempat ini dan seluruh penduduknya.
Ujian kenaikan kelas pun hari demi hari kulalui, terkadang sakit itu datang tapi aku tak bisa terus menerus memanjagakan sakit ini. Hingga akhirnya pembagian rapot kenaikan kelaspun dibagikan. Tak pernah kusangka, tak pernah sekalipun terpikirkan kalau ternyata banyaknya absen mempengaruhi hasilnya. Yaa, aku harus berpisah dengan marhalah yang benar" sudah membuatku nyaman di pondok ini.
Aku ridho, aku ikhlas, aku percaya untuk menjadi sukses di tempat ini pun tak mungkin semulus ekspektasi, walaupun demikian, aku tetap melanjutkan perjuangan menimba ilmu di tempat ini dengan tidak lagi sekelas dengan teman-teman yang sudah ku anggap keluarga baru ku disini, berat, sedih, hancur sebenarnya batin ini. Walaupun demikian toh masih bisa berteman baik dengan mereka. Beberapa yang dinyatakan tidak naik pun memilih untuk berhenti berjuang, beberapa lagi masih terus berjuang disini awalnya aku memilih untuk terus berjuang disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Seorang Fakir Ilmu
Short StorySuatu persahabatan yang terjalin di suatu pondok pesantren terkenal yaitu PONDOK PESANTREN MODERN FIISABILILLAH sangat disayangkan satu persatu diantara kita pergi menempuh jalan baru masing-masing. Kisah yang diambil dari pengalaman seorang santriw...