Beberapa pekan setelah mendaftar. Malam ini mulailah perjalananku ketempat yang baru, tempat asing, tempat yang akan menjadi wadah sejuta cerita."nak ayo turun itu gerbang pondoknya sudah mulai terlihat" bisik ayah pelan. kami berdua pun turun dan segera memasuki tempat yang sangat asing bagiku. Ketika menyusuri jalan suasana damai, tenang menyambut kami berdua, santriwati yang berjejer duduk dipinggir jalan bagaikan kunang-kunang malam yang menghiasi pondok dengan ketenangannya yang membuat suasana damai dipondok ini. yah, inilah tujuanku.
Sampai dimeja pendaftaran ulang,
"assalamu'alaikum mbak, saya ingin mendaftar ulang anak saya"
"Baik pak, silahkan bapak mengisi data-data yang ada disini lalu langsung membayarnya di bagian administrasi" jelas petugas Psb.
"Wah nak...uang ayah tidak cukup untuk bayar sebanyak ini, ayah harus ngambil uang di atm dulu, kamu disini dulu ya tunggu ayah sebentar." Ujar ayah menjelaskan.
"Baik yah " jawabku polos.
Takku sadar bahwa dari tadi ada yang sedang memperhatikanku, mungkin dia juga mendaftarkan diri disini.~~~~••••••••••••••••••••~~~~
Setelah berjam-jam menanti akhirnya ayah ku datang dan langsung membayar pendaftaranku."nak kamu harus tinggal di sini dulu untuk beberapa minggu, kata ukhti-ukhti yang jaga tadi. Karena ujian tulis maupun ujian lisan akan diadakan dua setengah minggu lagi dan untuk menyesuaikan tempatnya kamu harus disini dulu selama itu saat ini kamu masih berstatus sebagai calon pelajar." Jelas ayah. Akupun terkejut mendengarnya, aku hanya membawa 2 pasang baju karena yang aku tau hanyalah pergi kesana lalu tes dan langsung pulang kembali.
Setelah lama berbincang dengan salah satu ustdz akhirnya ayah mengantarku ke kamar untuk menata barang-barangku.
"Ayah tinggal sholat sama beli makanan dulu ya nak" bisik bapa pelan.
"Baik ayah " jawabku.
Akupun mulai merenung memikirkan jika nantinya aku tidak punya teman di kamar ini karena aku amat sangat pemalu dan payah untuk bergaul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Seorang Fakir Ilmu
ContoSuatu persahabatan yang terjalin di suatu pondok pesantren terkenal yaitu PONDOK PESANTREN MODERN FIISABILILLAH sangat disayangkan satu persatu diantara kita pergi menempuh jalan baru masing-masing. Kisah yang diambil dari pengalaman seorang santriw...