~ T U J U H ~

12 4 0
                                    

"kalian berdua ngapin kesini berdua hayo"

|||||||||||||||||||||||||||

Kini Feni dan Gefan hanya pasrah atas situasi dimana para sahabat mereka menguntit mereka berdua.

Gefan melihat wajah para sahabatnya yg sudah memerah dan sorotan mata mereka tajam tertuju pada mereka berdua.

"Jadi gini, gue sama Feni jalan ke sini" penjelasan Gefan. "Kalian ada hubungan apa ?" Tanya Dafian.

Gefan sekilas melirik Feni. Ia hanya diam dengan muka datar dan tanpa beban.

"Pacaran" ucap Feni dengan enteng.

Satu kalimat yang keluar dari mulut Feni membuat mereka tercengang.
Gefan pasrah memang saatnya mereka harus tahu.

"Jadi, gini gue sama Feni memang udah pacaran sebelum pertandingan basket waktu itu" penjelasan Gefan. "Wah, lo ya klo taken gak bilang"ucap dari raga yang tak terima.

Kini Feni melihat para sahabatnya yg sudah memasang wajah tak bersahabat yg ingin memangsa makanannya.

Misha melirik Feni. "Jelasin Feni"Utar Misha. "Ya,gue jelasin"jawab Feni dengan datar.

Feni menarik nafas. "Gue jelasin tapi jangan di tengah jalan "ucap Feni .

Kini mereka menuju ke sebuah cafe yang terdapat di dalam mall. ' cafe Astros'.

Feni melanjutkan pembicaraan mereka. "Gue, sama Gefan udah lama pacaran gue yang bilang ke dia untuk gak kasih tau tentang hubungan kita"penjelasan Feni panjang×lebar.

Para sahabat mereka heran kenapa Feni bicara lebih dari 1 atau 2 kalimat.

"Feni, ini lo kan"heran Feni karena para sahabatnya menganggapnya bukan dirinya. "Ya"jawab Feni datar.

"Sekarang udah jelaskan"ujar Gefan. "Ya"jawab mereka serempak.

"Kan kalian taken nih PJ nya ok"ucap Dafian dan Misha bersamaan. "Aaaaaa cie cie barengan"ledak Tania.

Dafian dan Misha hanya saling melirik. Misha memutuskan kontak mata mereka sepihak .

"Gue, doaiin semoga Dafian sama Misha taken" doa terucap dari mulut raga. Dafian menatap raga dengan tatapan memangsa.

Gefan dan Feni hanya diam melihat tingkah para sahabatnya.

"Nanti kita jadi ke puncak nginep di villa, jadi kalian persiapkan diri kalian!" Perintah Gefan.

Kini mereka pamit untuk pulang ke rumah masing-masing. Gefan dan Feni masih berada di cafe tersebut.

"Rose, nanti kamu bawa baju yang tebal ke puncak" ucap Gefan. Hanya anggukan kepala dari Feni.

Gefan begitu kesal karena Feni tidak membalas bicaranya.

"Rose, jangan anggukkan emang kamu patung kucing yang suka di mobil aku tuh" ucap Gefan dengan nada kesal. "ya, maaf to" jawab Feni kini memasang wajah melasnya.

Feni tau betul bahwa Gefan sangat tidak tega jika Feni memasang wajah melas.

Kini mereka bergegas untuk pulang. Gefan sudah sampai di perumahan Feni.

"Rose, nanti malem aku mau ikut balapan boleh ga?" Tanya Gefan . "Seterah ikut apa gak, hati-hati" ujar Feni.

Cup...

Gefan mengecup kening Feni dan membawa masuk tubuh Feni yang mungil ke dalam pelukannya.

Gefan langsung pamit dan bergegas pulang. Feni sudah malu karena Gefan mencium keningnya tiba-tiba dan itu membuat pipi Feni terasa panas.

Feni masuk ke dalam rumah. Ia melihat bahwa kedua ortunya lg santai , karena mereka libur dari pekerjaan nya.

"Assalamualaikum, Bun, pah" salam Feni kemudian di balas oleh kedua orangtuanya. "Waalaikumsalan kamu dari mana?" Tanya Reni.

"Jalan sama Gefan" Feni langsung menuju kamarnya. Ida tidak melihat adik tercintanya.

Kini Feni merebahkan tubuhnya. Ia merasa lengket dengan tubuhnya kemudian ia menuju kamar mandi.

_FENI_

Malam ini Gefan sudah rapi dengan jaket bomber miliknya. Dan menuju ke markas Genk masterpiece.

Gefan sudah menghubungi bahwa pasukannya untuk menuju ke markas. Gefan bergegas menuju markas tanpa ada kendala.

Gefan berbohong kepada Feni bahwa ia akan balapan ternya ia kan tawuran dengan Genk Astral .

Gefan sudah sampai di parkiran markas . Gefan bergegas menuju ke dalam.

"Gimana pasukan sudah lengkap" tanya Gefan kepada Dafian. "Sans lengkap" jawab Dafian dengan enteng.

Mereka langsung menuju ke lokasi tempat janjian mereka. Gefan dan Dafian baris paling depan dan di susul oleh seluruh pasukannya di belakang.

Gefan sudah kesal sekali dengan Ferdian yang tak henti berbuat masalah.

"Tuh, mereka" tunjuk salah satu anak buah Gefan. "Langsung aja lah"aba-aba Gefan mereka langsung berhamburan dan saling adu jotosan.

"Lo akan mati di tangan gue Gefan " tutur Ferdian. Kini Gefan sudah membabi buta Ferdian tanpa ampun.

Kini Gefan di tarik oleh anak buah Ferdian. Dan itu membuat Gefan sulit sekali bergerak. Ferdian langsung memukul bibir Gefan hingga robek sedikit dan juga menendang perut Gefan. Membuat Gefan tak sadarkan diri.

"Telepon ambulan sama polisi!!" Perintah raga yang sudah melihat Gefan terbaring dengan darah di mana-mana.

Ferdian mendengar suara mobil polisi. "Cabut!" Perintah Ferdian dan seluruh pasukannya berhamburan pergi.

Kini pasukan masterpiece melihat Gefan tak berdaya. Mereka membawa Gefan ke rumah sakit.

Gatra menelepon mamah Gefan agar segera ke rumah sakit dan tak lupa Feni juga ia telepon.

_FENI_

Jam sudah menuju pukul 12.30. Feni belum tidur karena ia merasa ada yang aneh.

Tak lama bunyi suara deringan telepon dan Feni melihat username yang menelepon nya. Ternya itu Gatra. Feni mengangkat telepon.

"Halo"

"Feni Gefan masuk rumah sakit"

"Kenapa?"

"Pokonya panjang ceritanya"

" Rumah sakit mana?"

"Rumah sakit Cahya indah"

"Otw"

Kini Feni di ambang rasa khawatir dan juga gelisah. Bahwa Gefan masuk rumah sakit. Feni ijin ke bundanya untuk datang ke rumah sakit.

Feni langsung menyalakan mesin mobilnya. Dan bergegas menuju rumah sakit.
.


.
.
.
.

# gimana ceritanya, maaf baru update soalnya sibuk bgt dan juga g ada ide xixixixi jadi jangan lupa baca , vote dan comen#

_ maaf klo ada yg typo masih amatiran_

Salam Feni & Gefan❤️

IG: @rashtcntk_

Salam author ☺️

FENI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang