5

1.3K 102 65
                                    

Perth kini sendiri di kamar. Di mana kamar itu begitu banyak kenangan indah dan sedih yang Perth torehkan. Perth dengan langkah gontai menuju tempat tidur, belum sempat ia menggapainya, kaki Perth lemas lebih dulu dan ia terduduk di lantai.

“Hiks… Hiks… aku mohon sekali saja sayang… sekali saja izinkan aku menebus kesalahanku… hiks.. sekali saja bunny.. hiks..” isakan Perth pecah saat mengingat Saint.

Perth meremas selimut tempat tidur dan menyandarkan tubuh lemasnya di sana seraya terus menerus menangis hingga Perth tidak sadar menarik selimut cukup kuat hingga sebuah buku ikut tertarik dari bawah bantal.

Perth terpaku seraya meraih buku lumayan tebal itu dan membaca sampul buku bertuliskan.

Diary Saint’

Perlahan Perth mulai membuka halaman pertama buku itu, di mana ada sebuah foto terselip di sana beserta biodatanya.

Perlahan Perth mulai membuka halaman pertama buku itu, di mana ada sebuah foto terselip di sana beserta biodatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perth tersenyum saat menatap foto Saint yang terlihat begitu manis. Perth sadar buku harian milik Saint ini sudah sangat lama. Terlihat jelas dari lembaran yang Perth baca. Halaman serta tanggal dan tahun yang tertera di sana, bahkan foto Saint yang terselip di sana saat ia masih remaja.
Karena di setiap lembar menceritakan perjalanan dan kisah remaja berusia 18 saat duduk di bangku sekolah. Perth terus membuka lembaran diary itu hingga ia menemukan catatan di mana si manisnya pernah memiliki hubungan spesial dengan sahabatnya.

3-5-2019

kenapa kau melepaskanku dan mempercayakan dirinya untuk menjagaku..?’

Hanya itu yang tertulis, tapi Perth mengerti di sana Saint tidak yakin dengannya. Perth kembali membuka setiap lembar buku itu. Kadang Perth tersenyum saat menemukan curhatan lucu di sana, terlebih saat Saint menceritakan kisah cintanya telah tumbuh padanya.

27-10-2019

Aku yakin dengan pilihanku…’

Perth tersenyum saat membaca tulisan singkat itu, tapi sangat berarti. Di mana hari itu, Perth mengutarakan isi hatinya pada Saint. Lembaran-lembaran curhatan menjadi hiburan Perth saat membacanya. Hingga akhirnya di mana terselip satu foto pada lembaran selanjutnya. Lagi-lagi Perth hanya bisa tersenyum karena itu foto di mana ia melamar Saint yang disaksikan oleh Mark, dan Mark lah yang mengambil foto tersebut.

 Lagi-lagi Perth hanya bisa tersenyum karena itu foto di mana ia melamar Saint yang disaksikan oleh Mark, dan Mark lah yang mengambil foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙾𝚗𝚎 𝙺𝚘𝚖𝚖𝚒𝚝𝚖𝚎𝚗 (Perth"Saint) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang