🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Satu bulan yang lalu ...
"Heh! Jeon!" di koridor, saat jungkook sedang asyik menindas orang, dengan kurang ajarnya memaksa salah Satu murid teladan di sekolah untuk mengerjakan semua pr-nya, kegiatan itu Taehyung interuksi dengan angkuhnya.
Kerah kemeja yang sedang jungkook cengkeram cowok itu hempaskan. Si korban buliannya beberapa detik lalu langsung kabur saat memiliki kesempatan. ia tersenyum manis, dia menghampiri taehyung, balas menatapnya remeh.
"Apa, sih, Sayang? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja. Manggilnya, 'Sayang' dong. Biar kayak pasangan mesra lainnya."
"najis!" taehyung bertolak sebelah pinggang. Kini dia punya cara untuk mengusir jungkook dari sekolah tapi tetap tidak terlihat kalau ia yang kalah. Cewek itu terpaksa harus mendongak agar mereka bisa bertatapan lurus.
"Gue mau ngajak lo taruhan."
"Taruhan?"
"Taruhan yang mertaruhin harga diri kita masing-masing." taehyung yakin akan menang.
jungkook sangat jarang masuk kelas. Apalagi mengumpulkan tugas. Sudah pasti nilainya pun asal-asalan. Senyuman licik tersungging apik. ia mengangkat sebelah alisnya heran.
"Kalo ampe lo kalah, lo mesti keluar dari sekolah detik itu juga. Tapi kalo gue yang kalah, gue bakalan jadi hewan peliharaan lo sampai kelulusan nanti. Gimana?"
"tae... gue rasa ini agak keterlaluan. Gimana kalo lo yang kalah?" lisa berbisik khawatir. taehyug menggeleng, dia sudah percaya diri. Tentunya jungkook pun tidak mau kalau harus menanggung resiko yang tidak sesuai.
"Oke. Apa taruhannya?"
Seperti dugaannya. Cowok ini memang hobi menyiksa orang. Mendengar kata 'rela jadi hewan peliharaan sampai kelulusan nanti' tentu jungkook tidak akan melewatkan kesempatan langka tersebut. taehyung tersenyum culas.
"Kelas gue atau pun kelas lo, hari ini sama-sama ulangan Matematika, kan? Nah, yang nilainya lebih tinggi dia yang menang. Tapi gak boleh nyontek apalagi curang. Ngerti?"
Bisikan dari orang-orang yang mendengar pertaruhan taehyung semakin keras. jungkook terdiam karena sudah terlanjur menyetujuinya. Dia tidak pernah masuk kelas matematik. Dia juga tidak tau apa pelajaran selama dia tinggal di Aussie dan di sini ada yang berbeda?
taehyung terlihat benar-benar ingin menyingkirkannya.
"Deal." mengangguk. Dia tersenyum miring. "siap-siap aja lo gonggong tiap ketemu gue."
"Gak bakalan!" taehyung percaya dengan kemampuannya. Meski di bidang matematika dia bukan yang terpintar di kelasnya, tapi dibanding jungkook yang tugas saja memerintah orang lain yang mengerjakan, tentu dirinya tidak akan kalah. "Deal."
...
Esoknya, nilai matematika sudah dibagikan oleh Bu Irene. taehyung cukup puas dengan nilainya, 93 merupakan nilai yang lumayan tinggi. Nyaris sempurna kalau saja ia jauh lebih teliti. Tidak sia-sia dia belajar semalaman sebelum mengajukan tantangan ini.
taehyung mencari keberadaan jungkook dibuntuti banyak orang yang ingin menyaksikan hasil taruhan mereka. Banyak yang berbisik-bisik dan yakin kalau hari ini jungkook akan keluar dari sekolah. tidak mungkin mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Apalagi dia tidak melakukan persiapan sebelumnya.
jungkook ada di kantin, sedang makan siang bersama Jaehyun dan Yugyeom. Dia tetap kalem saat taehyung datang menghampirinya, tersenyum penuh kemenangan saat ia tidak menggodanya seperti biasa.