2

1K 92 3
                                    

.

.

.

Kejadian itu, sudah Dua bulan berlalu. Akhirnya Taehyung menemukan suatu fakta yang cukup mengejutkan tetapi sudah dirinya duga. Cowok bermata jahat itu bernama Jeon Jungkook, adik kandung dari Jeon Younghoon yang baru pindah dari Australia.

Jungkook sejak kecil memang tinggal diasingkan di Sydney bersama sang Nenek. Hal itu disebabkan karena Younghoon yang memiliki kondisi fisik lemah sejak lahir terlihat selalu iri setiap kali melihat adiknya yang ceria nan juga lincah. Karena divonis mengidap suatu penyakit yang cukup parah, orangtuanya ingin memberikan fokus kasih sayang mereka pada si sulung, tidak melihat bahwa putera bungsu mereka pun membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Sejak Younghoon meninggal,jungkook diminta untuk tinggal bersama orangtuanya di Korea seoul. Cowok itu sama sekali tidak menolak. Namun jelas api permusuhan dia kobarkan secara terang-terangan. Cowok ganteng dan jenius itu seringkali membuat masalah baik di sekolah mau pun di luar saat berkumpul dengan teman-temannya.

Tamparan untuk Taehyung Dua bulan lalu menjadi awal dari api panas yang membakar Dua orang pasangan remaja tersebut. Setiap kali pertemuan mereka, pasti akan diawali oleh sindiran nyinyir bahkan tidak jarang diakhiri tindakan kekerasan.

Taehyung tidak pernah menyerah melawan Jungkook.

Beberapa orang menganggapnya masokis tiada batas.

"Ini lingkungan sekolah, gak seharusnya lo ngerokok di sini." taehyung menegur datar.

Menatap cowok di depannya yang asyik menyesap rokok di bawah pohon rambutan bersama Tiga orang teman berandalnya. Pagi-pagi sudah cari masalah. Mereka kan sudah kelas Dua Belas. taehyung melemparkan botol minuman yang diminta jungkook lewat sms beberapa menit lalu,

"bisa lo bikin hidup lo lebih berguna dari ini?"

"Hm?"

"Kerjaan lo cuma bolos, mabok, ngerokok sama tawuran. Nyawa lo Satu,kook"

"Ah? Cewek gue mulai perhatian, Gais ..." jungkook tersenyum mengejek.

Ketiga temannya tertawa ngikik. "cebol mau gue kasih apa sebagai balesan perhatian lo yang gak penting itu? Mau gue cium?"

"Nyium gue?" Taehyung mengangkat kedua alisnya, dia menatap meremehkan.

"Lo bukannya homo?"

taehyung menyeringai sinis. Sama sekali tidak terpengaruh. Apa pun yang dikatakan taehyung tidak pernah berguna untuknya.

Cewek tersebut dipacarinya pun atas niat iseng saja. Ingin mengenal lebih jauh, cewek macam apa yang sudah membuat Almarhum kakak yang paling dibencinya cinta mati.


"Gue, cuma gak mau Younghoon sedih karena punya adik gak berguna macem elo." taehyung melangkah pergi.

Baru beberapa langkah, tubuhnya tersentak saat merasakan tarikan kuat di lengan kanannya, dia berbalik. Tercenung saat melihat sorot beringas yang dilemparkan jungkook padanya.

Jarak mereka amat dekat.

Hidung keduanya bahkan nyaris bersentuhan.

taehyung sadar tidak ada yang bisa dia lakukan.

"Kalo lo segitu terobsesinya sama Younghoon ..." jungkook mendesis, sesaat ada pancaran terluka dari kedua matanya.

"Lo ikut mati aja sama dia."

Tubuh kecil itu didorong sampai terjengkang. taehyung mengaduh pelan dalam posisi jatuh duduknya. jungkook melangkah tergesa menuju gedung
sekolah.

Membuat cewek itu terdiam beberapa lama karena merasa bersalah.

Tangannya

Taehyung menghela napas berat. Dia memberikan atensi lebih pada tangan jungkook yang mengucurkan darah.

ia mematikan bara api rokok dengan tangan kanannya.












Tbc....

Jangan lupaa Bintangnyaa

Sweetheart (KookTae/Kookv Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang