11

2.3K 247 5
                                    

Hari ini didalam sebuah ruangan kerja 3 para laki laki itu sedang ricuh dan gempar dengan sebuah berita yang sudah tersebar dimedia

"Jadi bagaimana?" Tanya arm

"Apanya yang bagaimana tentu saja off yang melakukannya" balas tay

"Ini gara gara wanita itu yang mengumumkannya" balas off, sambail mengehempas pelan benda ditangannya, jika dilihat memang pelan, tapi jika dilihat lebih dalam benda itu sudah tidak bisa digunakan

Brukk. . . .

Sebuah benda pipih segi empat yang biasa ia gunakan untuk bekerja remuk seketika

"Ooihhh sumber duitku" ucap tay mengambil benda itu yang sudah retak bahkan tidak dapat menyala

Plakk. . . .

Kali ini bukan suara benda, melainkan sebuah geplakan arm untuk tay

"Kita bisa membeli nya lagi, bisakah membantu off untuk berpikir?" Tanya arm serius

Off duduk dikursi kerja nya sambil memutar mutar kursinya berpikir dengan jenak

"Katakan saja berita itu benar" ucap tay

"Media pasti mencari tau anak nya" balas arm

"Aku tidak akan mempublikasikan anakku sampai nanti ia dewasa" ucap off meletakkan tangannya diatas meja dan menopang dagunya

"Kenapa??"tanya arm

"Bagaimanapun, ansel akan menjadi penerus perusahaanku nanti" jawab off

"Bagaimana jika ia mempunyai pilihannya sendiri untuk masa depannya?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan tay, membuat off kembali berpikir. Tentu saja bagaimaja jika nanti dewasa ansel ingin memilih jalannya sendiri dan tidak ingin meneruskan perusahaannya

"Menikah lagi? Dan punya anak lagi mungkin bisa? Jika ansel tidak ingin meneruskan perusahaannya bisa saja adik nya yang meneruskan" ucap tay

"Menikah?? Sangat konyol"ucap off

Tentu saja konyol, meskipun ia sudah lama bercerai dengan mild dan sekarang ia harus menikah untuk keturunan? Sangat konyol

Untuk berbicara saja ansel belum bisa menurut off

Tapi off juga tidak bisa memaksa ansel jika ia tidak mau meneruskan perusahaan off, tentu saja off bukanlah tipe ayah yang harus memaksa kehendaknya, ia juga memikirkan jika itu dapat mempengaruhi pertumbuhan pola pikir anaknya kelak

Jika di ingat ingat sekarang ansel sudah berumur hampir 6 bulan, sangat lucu tapi off tidak dekat dengan anaknya seperti ayah dan anak

Karena off hanya bekerja, pulang kerumah, kekamar dan bekerja lagi

Jika kalian bertanya apakah gun masih bekerja dengan off, tentu saja masih

Bahkan diwaktu dekat ini gun sangat berani untuk mendekatkan dirinya kepada

Tapi jika off pikir, gun cukup manis

Brakk. . . .

"Sial!!!" Kali ini off merasakan denyut dikepalanya terlalu pusing untuknya memikirkan media sekarang

"Aku akan mengadakan Press Conference" keputusan off, dan meninggalkan ruangannya. Ia lupa hari ini punya janji dengan Mew.


***

"Pphaaaa. . . Phhaa. . . . Phhaa. . . ." Celoteh seorang bayi laki laki yang sedang berada didalam kereta mainannya, dengan sendok kecil ditangannya.

"Pa. . . Pa" ucap gun, dengan melambatkan suaranya agar si anak kecil bisa mengikuti nya

"Phhaa. . . Pphafffffssss" turut si anak kecil sambil menggembungkan pipi nya yang bulat

"Ddaaa. . . Ddyyy" ucap gun lagi dengan nada yang lambat menyuruh si anak kecil mengikuti nya

"Ttdaaa. . . .sddyyy. . . Bbbrrhhhh" sahut ansel sambil terkikik gemas, gun yang melihat ikutan tertawa. Sangat lucu batin gun

"Ansel sudah selesai mam hm?" Tanya gun, meskipun mungkin ansel tidak mengerti bahasanya, tapi ansel menganggukkan kepalanya patuh

"Cuteeee" ucap gun gemas sambil mencubit pipi ansel pelan. Meninggalkan ansel dikertaan dan menaruh mangkok bekas ansel makan.

Gun sedang menemai ansel bermain diruangan bermainnya, sebenarnya gun ingin membawa ansel keluar untuk jalan jalan, tapi off melarangnya karena sekarang para media pasti mencari ansel

"Sungguh merepotkan bukan" ucap gun sambil mendudukkan ansel dipangkuannya dengan sebuah mainam karet yang sedari tadi digigit oleh anak itu.

"Ansel, ini tidak boleh di mam, oke?" Ucap gun

"Eeummhhm . . . Mammm. . Mammm. . . .tssuu papapapa" sahut ansel sambil memandang gun dengan mata berbinar seperti meminta ijin agar itu bisa dimakan

"Sayang, ini tidak bisa dimakan" ucap gun lagi

"Aaaaffuuuu. . . . Ccuumama. . . Cciffhuu" masih dengan tatapan yang sama membuat gun iba

"Bagaimana, kita bikin pudding buat ansel, mau??" Tawar gun

"Mmmaammaa. . .wwuuuu" ucap ansel sambil mengangkat tangannya minta gendong

Dengan cepat gun menggendong ansel, dan membawanya kedapur

"Tuan" ucap seorang maid

"Aw bibi, aku mau membuat pudding untuk ansel" ucap gun meletakkan ansel disebuah meja

"Saya akan membuat kan tuan"

"Tidak tidak bi, saya akan membuatnya sendiri. Tapi bisakan bibi membantu saya menjaga ansel, sepertinya ansel lelah duduk dikereta" ucap gun memohon

"Tentu" ucap maid lalu mendekat ansel untuk menggendongnya

"Eengg. . . Aaauuu naaaa" dengan cepat ansel menggelengkan kepalanya dan menepak nepak meja

"Aw, ansel mau duduk disini?" Ucap gun, dan dibalas anggukan kecil serta senyum yang mengembang dari ansel

"Oke, tapi ansel jangan nakal, nanti ansel jatuh" ucap gun, sambil menyiapkan beberapa bahan yang akan ia gunakan





















>>>>>>>

True Of Love (offgun)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang