RANGGA

[THE BEGINNING]

Gadis itu mulai berjalan menuju tangga kamarnya, untuk membangunkan sang suami yang masih terlelap tidur.

"Ngga bangun! udah siang ini." Ucapnya, Tanpa ada respon dari sang suami dirinya pun mulai menggoyangkan badan milik suami itu agar segera bangun. Tetapi tidak, dia masih tetap setia didalam alam mimpinya.

"Hm…, kalau ini pasti bangun." Gumam Gadis itu, lalu berjalan menghampiri tirai jendela kamar dan menariknya,  agar sinar mentari mengenai wajah sang suami.

"Eghh, silau La." Ucapnya ketika matanya terkena sinar matahari pagi ini.

"Tuh kan bangun juga, buruan bangun terus mandi jangan lupa hari ini kamu mau ada acara kan sama papa?" Ucapnya, Lalu berjalan meninggalkan kamarnya dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi mereka.

"Hm.…" Jawabnya.

.

.

.

Gadis itu ialah Asyilla Mila Khanza yang menikah diusia 18 tahun, sebab Keinginannya menyetujui lamaran seseorang yang belum pernah ia tahu sebelumnya. Dia, Rangga Zilvan Mada sang bad boy sekaligus ketua geng motor RAJAWALI .

Mereka baru saja melangsungkan pernikahan, tepat dimana hari libur kenaikan kelas tiba. Dan usia pernikahan mereka masih begitu hangat yaitu baru 1 Minggu lamanya.
Akan tetapi, Asyilla tidak pernah mempermasalahkan tentang pernikahannya diusia yang masih muda dengan Rangga yang notabennya bad boy dan sering berantem dengan musuhnya.

Walaupun Asyilla mengetahui tingkah laku sang suami yang seperti itu, tetapi ia tidak pernah mempermasalahkannya dalam hubungan ini.

:::::::::::::::::

Gadis itu mulai mengambil keperluan memasak, setelah membangunkan suaminya yang masih tidur untuk segera bangun.

Rangga berjalan santai menuruni anak tangga, setelah selesai dengan membersihkan badannya, dan tak lupa ia juga telah memakai pakaian yang sedikit berbeda dari hari biasanya di rumah. Sebab ia akan bertemu dengan ayahnya hari ini.

Selama menuruni anak tangga, pandangannya tak pernah lepas dari gadis yang masih sibuk dengan urusan dapurnya.

"Masak apa La? mau gue bantuin nggak?" Tanyanya pada sang istri, Rangga tak pernah ragu untuk mewarkan bantuanya kepada Asyilla.

"Em, gak usah Ngga ini bentar lagi jadi kok. Kalau kamu nggak sabar, aku udah siapin roti sama susu dimeja makan."
Asyilla selalu saja menolak tawaran Rangga yang ingin sekali membantunya.

"Hm, baru juga jam 07:30 masih ada waktu lah buat nunggu masakan kamu selesai." Jawabnya lalu, Rangga pun berjalan menghampiri meja makan dan langsung saja memakan roti yang dibuat istrinya tadi, tidak lupa dengan meminum susunya sekaligus.

Tanpa menunggu lama lagi, akhirnya masakan pun telah jadi dan siap untuk disantap bersama. "Loh, roti sama susu udah kamu makan dan minum?" Tanyanya.

Asyilla mengernyit heran dengan barang yang tadi ia buat telah tiada, dan hanya tersisa piring dan gelas kosong saja.

"Iya, daripada mubazir dan nggak ngehargai buatan istri, kan dosa namanya." Jawabnya.

Asyilla hanya ber oh ria saja mendengarnya.
"Terus… kamu jadi makan apa nggak?"
Lanjut tanya Asyilla.

"Ya makan lah, orang gue masih laper juga."

"Oke, kalau gitu aku siapin dulu." Tanpa basa-basi lagi Asyilla pun bersiap menyiapkan sarapannya.

Disaat keduanya telah sibuk dengan makanannya, kini yang terdengar hanyalah dentingan sendok saja. sebab mereka tak mengeluarkan suara lagi ketika makan.

Waktu terus berjalan dan telah menunjukkan pukul delapan pagi, yang artinya Rangga hampir terlambat untuk menemui ayahnya.

"La…, gue berangkat ya udah siang ini." Ucapnya dari ruang tamu.

Mendengar tersebut, Asyilla yang sedang mencuci piring pun seketika menghentikan kegiatannya dan menghampirinya.

"Iya, hati-hati Ngga salam buat papa ya!" Asyilla pun mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangan suaminya.

"Iya, nanti gue sampaikan."

"Ya udah gue berangkat,  assalamualaikum." Pamit Rangga segera pergi meninggalkan pekarangan rumahnya dengan mobilnya.

"Wa'alaikumsalam."

=============

Hai✋ aku buat cerita baru maaf kalau masih ada typo dan bahasanya kurang sesuai apalagi alurnya yang berantakan.

Jangan lupa vote dan komen
Thank you ❤