Hai! Iya, maaf, iya.. :(
Author's POVSudah tiga puluh menit lamanya Taehyung menunggu Jisoo di sebuah taman yang terletak tepat di depan panti asuhan. Berbagai posisi duduk sudah ia coba demi membunuh waktu dan mengusir kebosanan yang semakin enggan beranjak. Dengan rasa gusar yang kian menggunung, Taehyung mulai mengarahkan benda pipih nan canggih itu ke arah telinganya. Tak lama kemudian, sebuah nada sambung terdengar. Namun, sayangnya suara teduh milik gadis itu tidak kunjung terdengar menyapa.
Taehyung memandang jauh ke arah bangunan yang tak asing di ingatannya itu. Berpura -pura jika penglihatannya dapat menembus dinding kokoh tersebut dan melihat apa yang sedang dilakukan Jisoo di dalam sana. Hatinya tidak tenang, seolah sesuatu di dalam sana terus menerus memanggilnya. Pria itu mencoba memanggil Jisoo untuk kesekian kalinya, dan hasilnya nihil.
Tanpa berpikir panjang, Taehyung segera mengambil langkah pasti menuju gedung panti asuhan.
Begitu menginjakkan kaki melewati pintu, Taehyung melihat beberapa anak kecil yang berlarian dari arah dalam. Ia tersenyum kecil begitu mendengar suara ramai dan tawa dari beberapa anak yang tinggal di panti asuhan. Meskipun dilahirkan ke dunia dengan keadaan yang kurang beruntung, mereka tetap mampu menemukan kebahagiaan di tempat ini. Dalam hatinya, Taehyung memanjatkan harapan agar kelak mereka dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik, baik di tempat ini maupun di dunia luar.Setelah tertegun cukup lama, ia kembali melanjutkan langkahnya untuk mencari keberadaan Jisoo. Taehyung berusaha mencari seseorang yang dapat membantunya menemukan gadis itu. Namun, sebuah bingkai foto yang terpasang di dinding, tanpa sadar berhasil menghentikan langkahnya secara tiba-tiba.
"Eomma?" gumamnya.
Taehyung yakin apa yang ia lihat sekarang adalah hal yang sama dengan apa yang pernah ia lihat di rumahnya. Bingkai cantik tersebut berisi sebuah foto yang menampilkan beberapa orang wanita yang tengah tersenyum ke arah kamera. Taehyung menebak gambar tersebut di ambil tepat di depan gedung panti asuhan beberapa puluh tahun yang lalu.
Ingatannya terlempar pada masa di mana Ibunya pernah menunjukan foto itu pada Taehyung sembari menceritakan kehidupan di masa mudanya yang ia habiskan untuk bekerja secara sukarela di sebuah panti asuhan.
Apa mungkin tempat ini adalah panti asuhan yang eomma maksud? batinnya.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" Ketika pria itu sibuk dengan perdebatan di dalam otaknya, suara seorang wanita berhasil membuatnya terkejut setengah mati.
"Ah, kamchagia!" Taehyung berhasil membuat wanita itu ikut terkejut. Bagaimana tidak? Tubuh besar milik pria itu tiba-tiba saja sedikit terdorong ke belakang tak lupa dengan mata melotot dan tangan di depan dada guna memeriksa detak jantungnya sendiri.
Wanita yang Taehyung perkirakan seusia dengan ibunya itu kini mengangkat alisnya seolah menunggu jawaban darinya. Taehyung kembali berdiri tegap sembari berdeham dan berusaha mengatur detak jatungnya agar kembali normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL SUMMER
FanfictionKim Jisoo. Gadis dengan pribadi yang cerah dan hangat bagai musim panas. Namun, siapa sangka ternyata ia lebih menyukai musim dingin yang bertolak belakang dengan kepribadiannya. Baginya, musim panas itu menyesakkan. "I'm a bright sunny day person...