Ada beberapa paragraf flashback yang aku tandain italic ya. Semoga gak bingung bacanya. Di tengah-tengah cerita ada video, bisa di play kalau mau tau arti lagunya.
Selamat membaca..***
Aku pertama kali bertemu dengan pria itu ketika sedang mengunjungi sebuah taman di pusat kota Seoul. Kala itu ia sedang bernyanyi di tengah kerumunan orang yang mengelilinginya. Melodi dari petikan gitar serta suara indahnya, berhasil menenangkan hati siapapun yang mendengarnya.
Aku yang begitu penasaran dengan sosoknya, nekat membelah kerumunan tersebut. Aku melihat ia di sana, duduk menghadap sebuah mikrofon sembari memetik gitar yang berada di pangkuannya. Wajahnya yang terlihat ramah membuat penonton betah berlama-lama melihat pria itu bernyanyi.
Tepat ketika tatapan mata kami bertemu, aku langsung jatuh pada pesonanya. Matanya terlihat jernih dan memancarkan ketulusan. Ia tersenyum padaku yang saat itu masih menggunakan setelan seragam sekolah. Aku baru saja pulang dari kegiatan belajar yang begitu membosankan.
Perasaan bahagia begitu membuncah dan ratusan ekor kupu-kupu seolah terbang memenuhi perutku. Aku, gadis manja yang menyebalkan, jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Saat itu, hampir setiap hari aku mengunjungi taman tersebut dengan harapan akan kembali lagi bertemu dengan pria itu. Namun, nihil. Aku tak berhasil menemukannya lagi.
Seperti kata pepatah, bahwa hidup tetaplah harus berlanjut. Aku kembali melanjutkan hidup dengan tanpa berusaha lagi untuk mencarinya. Namun, takdir sepertinya memang berniat mempermainkan ku. Aku kembali melihatnya, lengkap dengan gitar yang tersampir di bahu kanannya.
Tak lama setelah itu, aku menemukan fakta bahwa selama ini kami berada di lingkungan yang sama. Namjoon kala itu merupakan seorang mahasiswa seni musik, sedangkan aku adalah seorang mahasiswi baru jurusan kedokteran. Gedung fakultas yang berjauhan, sedikit menyulitkanku yang berusaha agar bisa berinteraksi dengannya.
Aku selalu mencari-cari alasan agar dapat pergi ke gedung fakultas seni untuk sekedar melihat ia tertawa sembari bermain gitar bersama teman-temannya atau mengikutinya ketika ia berjalan menuju kelas. Ya, aku memang layak di sebut sebagai penguntit. Tapi sungguh, aku tidak memiliki niat buruk padanya. Kala itu aku hanyalah seorang gadis yang bodoh perihal cinta karena baru pertama kali merasakannya.
Setelah sekian lama aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Akhirnya, aku memiliki kesempatan untuk melihatnya kembali bernyanyi di atas panggung. Namjoon ditunjuk untuk mengisi sebuah acara yang diadakan oleh fakultas kedokteran. Semua penonton bersorak ketika ia berhasil menyelesaikan lagu tersebut dengan baik. Aku tersenyum lebar seperti orang bodoh sembari memeluk erat sebuah kotak berisi cheesecake, makanan kesukaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL SUMMER
FanficKim Jisoo. Gadis dengan pribadi yang cerah dan hangat bagai musim panas. Namun, siapa sangka ternyata ia lebih menyukai musim dingin yang bertolak belakang dengan kepribadiannya. Baginya, musim panas itu menyesakkan. "I'm a bright sunny day person...