*Hai, gimana kabarnya kalian. Aku mau mengucapkan banyak banget terimakasih, karena telah mau membaca hasil karya ku yang ga jelas ini, untuk itu aku bikin spin-off khusus Theo Luna, karena emang couple ini tuh gemesin banget, setuju ga?
*oke, langsung aja, happy reading.
-------
Theo berjalan pelan dengan wajah terangkat, kali ini ia berjalan sendiri, tidak bersama Draco ataupun Blaise.
Ia menyeringai kecil saat sepanjang lorong dipenuhi bisik bisik kagum dari murid perempuan, apalagi ada yang terang terangan menggodanya, yah, memang pemuda itu terkenal se Hogwarts akan sifat playboy nya, ia jauh diatas Draco jika urusan perempuan.
Pemuda tampan itu melirik segerombolan murid Ravenclaw yang sepertinya sedang bergosip. Kemudian pandangannya jatuh ke gadis dengan kulit putih bersih dan rambut pirang panjangnya, gadis itu membawa beberapa majalah Quibbler ditangannya.
"Kalian mau Quibbler", tawar gadis itu.
"Terimakasih, tapi tidak, aku tak mau terlihat aneh sepertimu, jadi pergilah", jawab salah satu dari mereka dengan ketus.
"Tentu saja"
Theo tak habis pikir, kenapa gadis itu tak marah dan malah tersenyum lebar pada teman teman yang sudah mengolok-olok nya.
"Dasar aneh", gumamnya.
-------
Theo dan Draco tertawa terbahak-bahak melihat gadis dengan surai pirangnya itu kebingungan mencari tas nya, sedangkan Blaise hanya menatap kedua sahabatnya itu malas.
"Apakah kalian tidak keterlaluan, kurasa setelah ini dia akan mendapat detensi karena tidak mengikuti pelajaran", ujar Blaise.
Theo hanya mendengus, "Aku sih tidak peduli sama sekali", yang dibalas anggukan mantap oleh Draco
Blaise memang yang paling dewasa dan sedikit waras diantara para bajingan Slytherin lainnya, pemuda itu jelas tau sifat kedua sahabat nya itu sangat kekanakan, tapi toh dia juga menikmati kesengsaraan target bully mereka.
"Yah, semoga saja di masa depan nanti kalian tiba tiba tidak jatuh cinta padanya"
Theo dan Draco nyaris tersedak ludahnya sendiri, "Kau pikir ucapanmu itu lucu", bentak mereka berdua bersamaan
Blaise hanya menipiskan bibirnya, "Siapa tau nanti diantara kalian ada yang menjadi suami nya Loony dimasa depan".
"Demi Salazar, Itu tidak akan terjadi, dia, gadis aneh itu sangat jauh dari tipe ku", teriak Theo sambil menendang tulang kering Blaise.
-------
Matahari disiang hari tidak terlalu terik seperti biasanya, Theo memutuskan menuju Central Park untuk sekedar bersantai di sana, ia terlalu lelah dengan suasana ruang rekreasi Slytherin yang terlalu dingin.
Apalagi sedari tadi mantan kencannya dari asrama Ravenclaw tiba tiba datang menghampirinya mengatakan tidak mau putus, tapi Theo terlalu bosan dengan semua teman kencannya yang terbilang sangat murahan.
Langkahnya terhenti saat ia melihat gadis yang akhir akhir ini memenuhi isi kepalanya, sepertinya ucapan Blaise beberapa minggu lalu sangat menghantuinya, apalagi setelah hari itu, ia selalu bertemu dengan Luna, entah itu hanya berpapasan atau saat ia sekedar ingin keluar dari asrama, seperti saat ini.
Sedikit cerita, beberapa hari belakangan ini, ia selalu bertemu dengan gadis itu, membuatnya sangat merinding. Apalagi saat melihatnya tersenyum lembut entah pada siapa yang ia yakini hanya teman imajinasinya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚐𝚕𝚞𝚎𝚍 (short story) ✔
Roman d'amour(Fanfic pertama aku, maaf banget kalau ada penulisan kata yang kurang tepat atau typo, atau malah alur yang gajelas karena emang belum di revisi) . "Bloody hell, mereka anak anak kita di masa depan" Kelas yang sunyi itu kini berubah menjadi gaduh...