2.0

903 97 36
                                    

Hi there everyone! long time no see since... idk 2018, maybe? wkwkwkwkwkwwkwk sumpah ngerasa bersalah bgt tp gimana yaa, emg waktu itu lg sibuk bgt dan wattpad jd agak terbengkalai, aku agaknya terlena dengan kehidupan di dunia nyata. since, aku menulis untuk pelarian dan nyatanya waktu itu lagi bahagia-bahagia aja dan byk perintilan ini dan itu yang harus dikerjain jadinya malah lamaaa bgt nggak update. tau-tau udah 2020 aja dan corona pun datang. hiks.

emg ya, mood harus sedih gloomy gitu biar bisa nulis. and i kinda need an escape from reality jadi pengen mencurahkan emosi yg ada ke tulisan lagi. dan kemarin tiba-tiba baca Illusion, ide pun muncul lagi. jadi nggak dinanti-nanti, langsung aku tulis dan dapet deh satu chapter untuk kalian baca!

maaffffffff bgt, kita udah lama nggak bertegur sapa. meskipun udh pesimis juga apakah masih ada yang nunggu cerita ini, tapi karena aku cinta bgt sama Bintang jadi aku nggak peduli kalau aku abis update ini ternyata nggak ada yang baca. karena rasanya aku berhutang nyelesaiin cerita ini sama Bintang meskipun dia fiksi hahahaha

so, hope you guys enjoy this chapter (kalo emg ada yang masih baca cerita ini), dan pasti kalian udah lupa jalan ceritanya jd mungkin lebih baik baca dari awal hehehe semoga kedepannya bisa update lagi karena aku kebetulan lagi gabut dan semangatnya lagi menggebu-gebu.

selamat membaca!

***

 Dulu, jauh sebelum akhirnya Amanda menetap di Bandung, ia sangat sering mendatangi kota tersebut untuk liburan. Dua kali dalam sebulan, kalau Amanda tidak lupa, mengingat betapa terlenanya ia dengan kehidupan sekarang.

Bandung is like...  her safe town. Satu-satunya kota di mana akhirnya ia bisa bernafas lega, tanpa rasa tertekan, tanpa perasaan was-was saat mengitari kota dan bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin ditemuinya. Bandung adalah tempat di mana akhirnya ia bisa bebas mengekspresikan perasaan tanpa peduli orang berkata apa, tanpa peduli orang akan melabelinya.

Bandung adalah... pelariannya.

A town, a place where she actually can found someone who understand her and always be by her side, no matter what. Sampai akhirnya ia berjanji pada orang tersebut, bahwa dirinya akan tinggal. Ia akan tinggal di Bandung, memulai semuanya dari awal, menjadi keluarga sekaligus sahabat dengan satu-satunya orang yang saat itu masih menganggapnya manusia.

But she betrayed that person.

Dan ia tahu, tiada kata maaf untuknya. Not that she ever try before.

Or maybe she should try.

"Ready to go home? Nggak sabar buat quality time sama kamu."

Terdengar sangat excited, bukan? Tapi tidak bagi Amanda, apapaun itu yang dikatakan Reno sebagai quality time adalah hal terakhir yang ingin Amanda lakukan.

"Actually, aku pengen ke rumah tante Maya."

Ucapan tersebut mengundang lirikan bagi Reno. Seringaian kecil yang muncul di wajahnya pun tak ia sembunyikan sama sekali. Ada unsur kesengajaan di sana. Karena yang Amanda barusan katakana adalah hal yang tak pernah ia pikir akan terdengar. Namun di sini lah ia, mendengar kalimat yang sangat membuatnya ingin tertawa.

"Tante Maya?" tanya cowok itu, tawanya pun lepas. Tawa penuh niat untuk meledek, tentu saja.

Tak ada jawaban dari cewek yang berada di dalam mobil yang sama dengannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Illusion [Tanpa Judul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang