-Harapan?-

717 141 36
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak insiden hilangnya Athanasia. Lebih tepatnya insiden Athanasia diculik oleh pemuda yang terkenal lemah lembut dan berkarisma.

Sampai sekarang orang-orang masih tidak menyangka seorang Izekiel Alpheaus bisa melakukan hal seperti itu. Terutama para fans Izekiel yang sudah terlanjur kecewa atas tindakannya.

"Bisa-bisanya anjing putih junior sialan itu menculik putriku!" Umpat Claude.

Sang istri yang berdiri di sampingnya itu mengusap pundak Claude untuk menenangkannya. Kantung mata Diana nampak menghitam entah itu karena kurang tidur atau terlalu lama menangis, mungkin keduanya.

Pria bersurai hitam yang berdiri di hadapannya menatap iba ke pasangan suami istri itu.

"Tenang saja, Claude. Putraku juga sudah mulai mengerahkan anak buahnya untuk mencari Athanasia"

"Terimakasih, Tuan Luis. Anda sangat membantu kamu" ujar Diana.

---

Izekiel menatap kesal gadis yang kini terlihat seperti raga tanpa jiwa. Athanasia sedari kemarin hanya menatap kosong ke sembarang arah dan tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"Oh ayolah, tunjukkan senyuman manismu yang melelehkan hatiku itu."

Athanasia masih terdiam tak menjawab. Namun bola matanya kini beralih menatap Izekiel dengan tatapan datar.

Izekiel merasa dirinya seperti sedang berbicara dengan patung. Mengesalkan sekali padahal dirinya ingin Athanasia memperlakukannya seperti biasa dan selalu menunjukkan senyum ceria.

"Kau yang ada di hadapanku sekarang tidak lebih dari mayat hidup!"

Athanasia memejamkan matanya untuk beberapa saat sebelum menatap pemuda bersurai keperakan itu dengan dingin.

"Sampai kapan kau mengurungku di sini? Apakah dengan mengurungku kau bisa mendapatkan apa yang kau mau?"

Izekiel berdecak. "Tentu saja! Yang ku mau adalah dirimu hanya melihat ke arahku!"

Gadis itu membuang wajah ke sembarang arah. Tidak sudi melihat orang gila tidak berperasaan seperti Izekiel.

Izekiel kebingungan dengan perilaku Athanasia. Setelah beberapa saat ia menyadari apa yang gadis itu lakukan.

Izekiel bilang ia ingin Athanasia hanya melihat ke arahnya. Maka dari itu Athanasia tidak ingin melihat wajah Izekiel sebagai tanda bahwa ia tidak ingin membuat keinginan Izekiel terkabul.

"Athanasia!" Bentak pemuda itu yang mulai murka.

"Tatap aku dan tersenyum lah seperti biasanya! Apakah hal itu sulit untuk dilakukan!?"

"Mudah sih, tapi aku tidak sudi" jawab gadis itu dingin.

Sungguh ini bukanlah kepribadian yang biasa Athanasia tunjukkan. Tapi bagaimanapun juga darah Claude mengalir dalam dirinya.

Plak!

Izekiel yang kehabisan akal menampar wajah Athanasia dengan tenaga yang kuatnya bukan main.

"Aku hanya menyuruhmu menatapku dan tersenyum!! Aku tidak pernah menyuruhmu melakukan hal sulit seperti mendaki gunung atau membangun candi!! Jadi TURUTI AKU!!!"

IMPOSSIBLE [SIBAP Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang