Bab 3: Bertemu Pria Di Balik Pepohonan.

1K 133 4
                                    

Sejak pagi Mansion Calhoun sudah sibuk. Selama hampir delapan purnama terakhir setiap pelayan di sana sibuk mengangkut peti-peti dan tong-tong yang dikirim dari Pelabuhan. Vasant yang ikut sibuk mengangkut peti-peti yang tidak kunjung habis tertatih-tatih membawanya ke Gudang belakang dekat ruangan tidurnya. Vasant tidak tahu apa isi peti dan tong itu namun semuanya berbau menyengat. Saat Ia menocba mengintipnya sedikit hanya ada pasir-pasir. Untuk apa Lord Calhoun membeli pasir yang begitu banyak?

"Hei Anjing! Lebih cepat lagi!" seorang petugas pelabuhan yang mengawasi perpindahan peti=peti dan tong-tong ini menendang Vasant dari belakang hingga jatuh tersungkur.

"Hei hei, jangan kasar padanya. Apa kamu tidak tahu siapa dia? Dia aib keluarga Bedford. Meski dia pelayan di sini jangan cari urusan dengannya. Hanya Lord Calhoun yang boleh kasar padanya" tegur petugas lain yang berpangkat sama.

"Oh, jadi dia yang digosipkan sebagai nanah keluarga Bedford? Cih, menjijikkan" petugas itu meludahi Vasant yang berusaha bangkit.

Ia tidak apa-apa. Ini sudah biasa.

"Cepat bangun, sialan! Kamu membuatku nampak jahat!"

Vasant merintih saat rambutnya ditarik, dpaksa bangun oleh kekuatan petugas Pelabuhan.

"Cih, bahkan rambutmu sangat menjijikkan" petugas itu mengibaskan tangannya yang tersangkut helaian rambut tercabut Vasant.

Vasant diam saja dan bangun untuk melanjutkan kegiatannya menyeret peti-peti berat itu. Di depan pintu gudang Ia berhenti sebab di dalamnya ada Lord Calhoun dengan beberapa orang asing yang menakutkan. Mereka berbicara dengan Bahasa yang Vasant tidak tahu artinya. Ia berhenti dan menunggu pria-pria itu keluar dari pintu lain Gudang tersebut. Vasant tidak ingin ditemukan tuannya siang hari atau Ia akan menjadi badut di depan seluruh pelayan. Yeah, ditelanjangi dan dipukuli di hadapan semua pelayan pada siang hari bukanlah pengalaman menyenangkan. Vasant tidak ingin melakukannya lagi.

Selesai memindahkan semua peti-peti dan tong-tong itu hari sudah sore. William datang dan mengajaknya untuk mandi di sungai belakang rumah. Vasant bersyukur, di antara semua orang masih ada William yang baik padanya.

"Ayo mandi, aku akan mengurus luka-lukamu"

"Terima kasih"

Mereka berjalan sambil sesekali berlari kecil menggoda satu sama lain. Sungai tempat mereka mandi memang biasanya juga dipakai oleh pelayan lain, tapi William berhasil menemukan satu tempat rahasia untuk mereka berdua mandi. William paham kalau Vasant tidak pernah nyaman mandi dengan banyak orang.

Apalagi setelahnya orang-orang akan bergosip tentangnya.

Tempat mereka mandi masih di sungai yang sama namun di bagian sungai yang lebih tinggi dari tengah namun tidak sampai hulu. Arus yang di dapat lebih deras dan lebih dingin. Lengkap degan batu-batu besar yang keduanya tidak ingin terpeleset.

Untung saja sekarang sedang peralihan musim panas ke musim gugur sehingga air sungai tidak membekukan keduanya. Biasanya kalau sudah memasuki musim gugur atau dingin, semua pelayan akan mandi di pemandian umum yang menyediakan air panas hanya dengan dua penny. Meski hanya dua penny, Vasant yang tidak pernah mendapatkan sepeser uang tetap terpaksa pergi mandi di sungai. Itulah mengapa ia benci musim dingin.

"Duduk di sini, aku akan ambilkan obat"

William menunjuk batu dan bergegas mengambil kota kayu alakadar yang disimpan rapi di bawah pohon. Disiapkan khusus secara diam-diam untuk mengobati luka-luka Vasant. William sangat berbaik hati sampai mau mengambil resiko mencuri satu demi satu obat-obatan di mansion Lord Calhoun dan membawanya kemari. Lihat saja, isi kotak itu nyaris penuh dengan antiseptic, salep dan kasa.

YOUR VOICE CALLS OUT [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang