Prolog

18.5K 1.1K 39
                                    

"When I said that I hate, absolutely there's the reason"


𝓔𝓷𝓳𝓸𝔂 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂🖤



















...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
.   ...   .
.. ... ..
......
....
..
.

"Na Jaemin!." Laki-laki dengan kulit tan itu memanggilnya dengan nyaring dari pintu kelas. Untung sajalah professor Moon sudah keluar, kalau tidak, mau ditaruh dimana muka pemuda itu saking malunya.

Pemuda manis berkulit tan itu merangkul laki-laki yang dipanggilnya tadi. Tapi sayangnya tangan itu ditepis oleh pemilik nama tadi. "Ah kau tidak asyik."

"Kau tau aku tidak suka dirangkul, Haechan lee." Balas si pemilik mata hazel itu dengan dingin. "Lebih baik aku yang merangkulmu." Balas Jaemin, dengan sedikit senyum yang terangkat disudut bibirnya.

Na Jaemin, seorang pemuda yang baru saja pindah ke Seoul University satu bulan yang lalu. Pembawaannya yang dingin membuat Jaemin tidak memiliki teman, atau lebih tepatnya tidak ingin memiliki teman. Hanya pemuda manis itu saja yang mau dan terus mengekor dengan laki-laki cantik yang tertutupi kacamata itu.

"Kau tau Jaem, aku sempat mengira kau adalah seorang vampire karena sikapmu ini." Langkah kaki Haechan mengiringi Jaemin.

"Mana mungkin vampire bisa berdiri di tengah terik matahari sepertiku sekarang, Chan." Jaemin menjawab.

Haechan mengangguk setuju, "tapi memang kau benar-benar sedingin es, Jaem. Sikapmu maksudku." Benar sekali, saat pertama kali melihat seorang Na Jaemin, laki-laki dengan kacamata masuk hanya dengan mengenalkan nama kemudian duduk dibangku paling belakang. Tak menghiraukan bahkan satupun pertanyaan dari orang-orang di kelas. "Atau jangan-jangan kau werewolf kelas atas? Seorang Alpha kah?"

Tentu kalimat itu sukses membuat Haechan dipelototi oleh Jaemin. "Kau tau aku benci membahas 'itu' bukan?"

Pemuda tan itu memukul kepalanya pelan, "Bodoh, maafkan aku"

Na Jaemin kembali dengan senyumnya, "jangan lagi membahas 'itu' denganku."

"Aku tau kamu manusia biasa, Jaem. Tapi, kenapa kau benci werewolf?" Haechan sepertinya tak ada gentarnya dengan ucapan Jaemin tadi. "Kau tau kita bahkan hidup diantara mereka. aku bahkan hidup dengan mereka."

Yang Jaemin tau, Haechan sendiri juga adalah seorang werewolf omega dari sebuah pack disini. Setelah seminggu yang lalu Haechan melewatkan masa heatnya yang begitu kewalahan hingga terpaksa Jaemin bantu untuk mencari obatnya. Jaemin sendiri tidak membenci werewolf. Haechan saja yang tidak tau siapa sebenarnya Na Jaemin.

"Kalau begitu kenapa aku mau berteman denganmu kalau aku membenci werewolf?" Tanya Jaemin.

Haechan berpikir, kalau begitu untuk apa juga Jaemin membantunya dalam masa heatnya minggu lalu kalau ia membencinya. "Lalu kenapa kamu berbicara seperti tadi?"

"Karena aku membenci Alpha, chan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʜᴀᴛᴇ | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang