Chapter Four

47 12 3
                                    

"Wait. Kita perlu membuat hal yang tidak akan di ketahui orang tua kita, bukan menulis surat perjanjian. Itu konyol." Minghao baru saja mengusulkan hal konyol menurut Junhui untuk mereka.

"Lalu kontrak seperti apa itu?".

"Sst!" Dengan suara deepnya.

Junhui menurunkan pandangannya, melihat Minghao dari ujung ke ujung. Lalu membisikkan sesuatu di telinganya.

"Tidak ada kontrak, cukup bertingkah seperti sepasang kekasih pada umumnya."

Bisikan itu, tanpa sadar membuat Minghao menutup matanya.

"Hey?" Saat Minghao membuka matanya, Junhui persis berada di hadapannya. Sangat dekat. "Gigit aku." Ia menaikan sebelah alis bingung.

"Huh?" Junhui tidak butuh menjelaskan maksudnya. Ia hanya langsung menahan tengkuk Minghao dan mulai menciumnya.

Menggigitnya.

Minghao tanpa sadar menggigit balik.

Dan tanpa sadar menemukan kedua orang tua masing-masing berada di depan pintu kamarnya.

Minghao melotot.

Junhui tersenyum.

Tak lupa Junhui mencium ubun-ubun Minghao dengan maksud lain.

"Itu tanda tangan kontraknya. Kau sudah setuju." Tak sampai situ, Junhui juga melakukan hal menggelikan lain seperti mencubit pipi Minghao sebelum memberi pelukan selamat tinggal sebelum pamit.

"Sampai jumpa besok. Haohao."






WHATTHEFUCKHELL!!

"Kalian manis sekali." Ayah Junhui.

"Kami pamit dulu ya, Nak." Ibu Junhui.

"Kau apakan Junhui hingga membuatnya seperti itu." Ibu Minghao.

"Syukurlah semuanya berjalan baik. Kau segeralah tidur, oke." Walau masih syok dengan adegan uwu tadi, tapi setidaknya tuan Xu ingin mencairkan suasana.

Karena Minghao sudah semerah itu.

.

Dan sejak saat itu.

Hidup Minghao sebagai vampir pemalas di mulai.



'WEN JUNHUI SIAAALAAANN!'

.

HAI HAI..

saya excited sama respon kalian. Gimme some coment uwu kalian..

Vomment yok!

LUV STRUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang