Hour

2.8K 499 1
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Srek!

Jeno membuka masker Jaemin dan menampakan wajah pucat dengan bibir pecah-pecah membuat Jeno kaget melihatnya, bagaimana bisa kekasihnya itu kuliah di saat sedang sakit.

" Kamu sakit? Muka kamu pucet banget, kita pulang sekarang." Tangan Jeno berusaha untuk menarik Jaemin tapi Jaemin menahannya.

" Udah gak usah, aku masih kuat kok lagian aku harus ketemu dosenku dulu." jawab Jaemin.

" Gak, kamu harus pulang gimana kalau makin parah? Kamu harus istirahat Jaem." Jaemin tau pasti akan seperti ini akhirnya, Ia hanya menganguk padahal ia harus bertemu dosen.

Tubuhnya juga sudah lemas mungkin kalau terus dipaksa ia akan pingsan, Jaemin mengecek ponselnya dan membuka aplikasi penghitung gula darahnya.

" Jeno bisa nanti kalau ada minimarket berhenti dulu ya." Ucap Jaemin.

" mau beli apa?"

" Permen atau coklat, gula darah aku rendah banget." Jaemin memperlihatkan ponselnya pada Jeno, Jeno membelakan matanya pantas saja Pacarnya itu terlihat lemas dan pucat.

" Yaudah kita ke minimarket dulu." Jeno membelokam mobilnya ketika di depan ada minimarket.

Jeno segera turun dari mobil masuk ke minimarket membeli beberapa makanan mengandung glukosa, Jeno lekas membayarnya dan kembali ke mobil memberikan kresel berisi makanan itu.

" Nanti aku ganti uangnya." Ucap Jaemin.

" No! Gak usah kayak sama siapa aja." Jeno tersenyum dan mengusak rambut Jaemin.

Jaemin membuka bungkus permen yang ada di dalam, ia menatap permen itu beberapa saat sebelum menyadari sesuatu.

A candy story.

Jaemin kecil sangat ingin makan peremen namun kedua orang tuanya melarangnya, Jaemin menangis karena ingin permen kapas yang terlihat lembut dan enak itu.

Srek!

Jaemin menoleh matanya masih merah dan berair, pipinya memerah hidungnya juga di hadapannya ada seorang anak laki-laki yang menyodorkan sebungkua permen kehadapannya.

" Aku punya satu permen, ini" Jaemin menatap kedua orangtuanya.

" ambil aja" ucap Ayahnya, Jaemin mengambil satu bungkus permen itu dari tangan Jaemin, baru saja Jaemin hendak berterumakasih anak itu langsung berlari pergi menuju kedua orang tuanya.

" Kamu ngelamunin apa?" Tanya Jeno, Jaemin menatap Jeno dan membuka bungkus permennya.

" Enggak, cuma inget masa lalu." Jawab Jaemin.

" Masa lalu apa?"

" Permen yang bikin aku bahagia" Jaemin tersenyum.

—Time flies so fast right? Hubungan mereka juga berjalan sudah dua tahun, Tahun ini adalah tahun terberat di kampus Jaemin yang sedang mengerjakan skripsinya Jeno juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Time flies so fast right? Hubungan mereka juga berjalan sudah dua tahun, Tahun ini adalah tahun terberat di kampus Jaemin yang sedang mengerjakan skripsinya Jeno juga.

Semakin cepat waktu berjalan semakin singkat juga waktu bertemu, Ruang temu mereka menjadi sempit kadang tak bertemu atau memberi kabar, keduanya sibuk dengan tugas akhir.

" Jen, Lo jarang banget sekarang ketemu Jaemin" Ucap Renjun.

" Gak ada waktu, lo kan tau gue lagi nyusun skripsi dan lo juga" jawab Jeno.

" ya tapi jangan sampe lupa kabar juga" Jeno menghela nafasnya, ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp, kontak Jaemin terakhir ia chat satu minggu yang lalu.

" Nanti aja deh" Jeno kembali keluar dari aplikasi dan menutup ponselnya.

Di sisi lain, Jaemin juga sibuk dengan tugas akhirnya tapi ia tetap memberi kabar, Jaemin selalu menunggu kabar dari Jeno selalu menunggu pesan pertama dikirim dari Jeno tapi akhir-akhir ini tak pernah ada lagi sapaan Good morning have a nice day. Dari Jeno.

" Jaem, Lo putus apa gimana sama Jeno?" Tanya Haechan.

" Gak tau" Jaemin kembalu fokus pada laptopnya.

" Kok gak tau"

" Jeno sekarang jarang kasih kabar, kita udah jarang ketemu juga, Jeno juga jarang respon aku" Haechan memakan coklatnya.

Jaemin selalu mewajarkan hal ini mereka sama-sama sibuk, jadi wajar jika terkadang mereka lupa walau hanya memberi kabar, tak apa selanjutnya pasti membaik. Jaemin yakin.

Tapi apakah memang seperti itu selanjutnya? Menunggu satu hari saja membosankan tapi bagaimana dengan menunggu bertahun-tahun? Menunggu sekian lama atas kepastian hubungan mereka ini?

Hei! Mereka sudah dewasa, sudah berada di akhir semseter. Jika ingin menikah ya tinggal meminta restu, usia mereka juga sudah dibilang matang untuk ke jenjang yang lebih serius.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!!

Sunny Pwark. Feb 5, 2021.

Jen'Osaurus [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang