• Bad Dream •

30 4 0
                                    

Harry Pov.

_

Bip pip Bip pip Bipppp

Akh, berisik banget sih?!

|| 03:00 AM ||

"Hah...."

Gue terbangun dari tidur, masih dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya ini gue mencoba untuk bangkit dari tempat tidur.

Hasil nya apa? Tentu gue kembali terduduk karna rasa pusing yang menyerang bagian sebelah kepala gue ini. Berkat rasa sakit itu gue bisa kembali tidur dan bermimpi dalam sekejap.

_

"Kamu lihat deh, bagus gak?"

"Bagus bu! Ibu, Arry juga mau pakai~!"

Ibu tersenyum sambil menggeleng kecil

"Ini dipakai untuk perempuan, perempuan yang akan menjaga Arry setelah Ibu saat Arry sudah dewasa nanti."

Arry yang baru berumur 5 tahun hanya menatap ibunya bingung, tidak mengerti ucapan yang ibunya maksud tadi

"Arry gak ngerti ya?" Spontan Arry mengangguk lucu

Karna gemas ibu Arry mencubit hidung nya pelan,

"Cincin ini, ibu beli pakai uang tabungan ibu... Cincin ini juga yang sangat-sangat ibu dambakan untuk ibu punya dulu, sekarang sudah kesampaian belinya, tapi ntah kenapa ibu ngarasa ibu tidak mau pakai..."

"Kenapa???" Arry menatap ibunya dengan fokus, meski sedari ibunya bicara Harry sama sekali tidak mengerti maksud ibunya itu apa,

Sebelum menjawab pertanyaan singkat dari Harry tadi menggelengg pelan, mengangkat bahunya ringan sembari menghela nafas

"Ini bisa menjadi warisan terakhir yang ibu kasih selain Rumah nanti, ibu harap... Wanita yang akan Arry pakaikan cincin ini adalah wanita yang bisa mencintai arry, menyayangi, dan tulus untuk Arry,"

Dengan wajah polosnya Arry menatap ibunya, sejujurnya ia tidak mengerti apa itu warisan, Arry hanya diam dan mendengarkan dengan baik apa yang ibunya ucapkan itu

"Hahaha.... Arry gak ngerti lagi ya ibu ngomong apa?" Arry dengan polosnya mengangguk lagi

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, Arry sudah merasa mengantuk, ia mengucek matanya yang terasa sudah perih itu

"Arry ngantuk?" Lagi-lagi Arry hanya mengangguk sebagai jawabannya

"Kalau gitu cuci kaki, tangan sama muka dulu ya, habis itu boleh naik ke kasur, jangan lupa pakai selimut..." Arry segera berjalan ke arah kamar mandi untuk melaksanakan perintah ibunya tadi

Setelah selesai dengan urusannya Arry melihat Ibunya yang sedang menuliskan sesuatu diatas secarik kertas, lalu setelah selesai menulis, kertas tadi dimasukan ke dalam Box kecil yang didalamnya sudah Arry ketahui apa isinya. Box kecil itu isinya Cincin yang ibunya tunjukan padanya tadi.

Menyadari sudah ada sosok Arry diambang pintu, Marsiella Dirgantara- Ibu dari sosok Harry Dirgantara itupun bangun dari duduk nya dan beranjak naik kekasur bersama Harry.

Yang Harry ingat, itu adalah kali terakhirnya ia tidur bersama Ibunya, terakhir kalinya Ibunya mengusap kepalanya saat ia ingin tidur, dan kali terakhirnya pula ibunya membacakan Dongeng saat ia ingin tidur.

_

TINNN TIN TIN TIN TIIIINNNN

CKIIITTTT

༺Destiny [PCY]༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang