[🍆] MilNyu ; Pandora

1.5K 97 93
                                    

Pagi yang cerah di kota kecil ini, dua makhluk manis sedang berjalan riang menuju kelas mereka. Chanhee dan Changmin, mereka makhluk manis yang menjadi perhatian jika melewati lorong kelas mereka.

Tentu saja, yang satu adalah pemuda cantik yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata dan yang satu adalah makhluk manis yang aktif dan pintar dalam segala bidang olahraga.

Keduanya bagaikan yin dan yang, begitu saling melengkapi. Jika si Cantik begitu moody dan termasuk sosok yang sulit didekati maka si Manis begitu ceria dan mudah sekali mencari teman.

"Ah, membosankan" kata yang selalu chanhee katakan setiap waktu. Ia mendudukan dirinya dibangkunya yang terletak di ujung kelas yang dekat dengan jendela.

"Makanya kau haru mulai membuka dirimu Chanhee-ya" ujar sahabatnya yang ikut mendudukan diri disamping bangku miliknya.

Manusia manis itu memamerkan deretan giginya lalu merapikan rambut poni pemuda cantik didepannya.

Orang lain pasti mengira mereka pacaran, yah padahal mereka hanya soulmate. Setidaknya itu yang Chanhee katakan.

"Hei kesayanganku"

Ah suara ini... Si kardus ketua pelajar itu.

Chanhee menunjukan raut kesalnya ketika Hyungseo menghampiri mereka dan duduk menyamping dikursi yang berada didepan meja mereka.

"Selamat pagi kalian selir-selirku" Sapa Hyungseo ceria.

"Selir bokongmu" ujar Chanhee ketus dan mengalihkan pandangnya kejendela disampingnya.

Hyungseo dan Changmin cekikikan melihat tingkah Chanhee. Mereka senang sekali menjahili temannya itu karena reaksinya yang menggemaskan.

"Hei kalian tidak lupa kan? Hari ini ulangan matematika" Hyungseo mengalihkan pembicaraan agar Chanhee tidak larut dalam fase moody paginya ini.

"Mwo? Ulangan?" kan? kalo soal ulangan saja chanhee langsung lupa akan moodynya.

"Arghh... Matematika" Changmin mengacak rambutnya frustasi "Aku kan semester ini banyak bolosnya karena turnamen basket"

Hyungseo tertawa meledek Changmin, yah walaupun ia juga tak pintar matematika setidaknya dia punya buku untuk mencotek nanti.

"Yak, kenapa harus bingung? sampingmu kan ada kunci jawaban berjalan" ucap Hyungseo lalu melirik kearah Chanhee.

Changmin menatap Chanhee memohon "Chanhee" rengeknya sembari membuat muka memelas agar sahabatnya ini mau berbagi jawaban dengannya nanti.

"No" jawab Chanhee singkat lalu beranjak dari kursinya "Aku sudah menyalin materi semester ini khusus untukmu, tunggulah aku akan mengambilnya" lanjutnya lalu meninggalkan kelas dan berjalan santai menuju ruang loker.

"Yak.. Choi! Kau hanya perlu memberiku jawaban saja!!" Teriak Ji Changmin Frustasi.

"Bukankah lebih gampang memberikan catatannya daripada menyalinnya untukmu?" Ujar Hyungseo sedikit tertawa setelah chanhee pergi dari kelas mereka.

"Dia terlalu baik atau bodoh atau kurang kerjaan sebenarnya" lanjutnya sambil memegangi perutnya yang sakit karena menertawai kedua teman keasnya ini.

"Yak kau tau dia menyimpan pelajaran hanya diotaknya! dia tak pernah mencatat Moon!"

"Heih?" Hyungseo menatap Changmin bingung "Jadi dia mencatat itu hanya mencatatkan untukmu? Ahahahahah" tawa hyungseo semakin menjadi karena perkataan Changmin barusan.

Biarlah kedua orang itu tertawa dikelas mereka, sekarang Chanhee kini sedang terpaku didepan lokernya.

Buku 'milik' Changmin memang sudah di tangannya, namun ada kotak miterius didalam lokernya.

[2] Quasi Una Fantasia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang