Kini disinilah keluarga Lee tengah berkumpul bersama di sebuah ruang tamu rumah mewah nan megah dengan seorang pria tua yang saat ini menatapi ketiga putranya.
"appa sudah tua, sudah saatnya kalian meneruskan pekerjaan appa uhuk..." ucap sang ayah seraya terbatuk-batuk.
"jadi bagaimana appa? Appa akan membagi warisan sekarang?"
"minho, jangan berbicara begitu pada appa" ucap seorang pemuda tampan lainnya.
Minho yang di tegur hanya memutar bola matanya malas. "Tak perlu mencari muka di depan ayah, Lee Sangyeon... Aku tau kau ingin mendapat warisan terbanyak sebagai selaku putra sulung keluarga Lee."
"Tentu saja, Sangyeon hyung terlalu kentara sedang mencari muka," sungut seorang pemuda cantik nan mungil disana.
"Sangyeon, Minho, Felix! Kalian tak perlu berdebat seperti itu!" amuk tuan Lee yang langsung di tenangkan oleh Sangyeon dan ketika sudah tenang tuan Lee kembali duduk.
"Appa akan membagi warisan sekarang."
💫
Selesai pembagian warisan kekayaan keluarga Lee yang sang kepala keluarga bilang akan adil, dengan Minho yang mendapatkan alih perusahaan juga Felix yang mendapatkan rumah juga restaurant keluarga mereka.
Sedangkan Sangyeon? Ia tanpa berkecil hati menerima dengan ikhlas pemberian warisan dari sang ayah yang berupa sebuah lemari kayu tua juga sebuah rumah sederhana di suatu pedesaan untuk ia tinggali bersama sang ayah menghabiskan hari tuanya.
"Apakah kau marah pada Appa?"
Sangyeon mengerutkan kening merasa bingung dengan pertanyaan dari sang ayah. "Maksud appa bagaimana? Tentu saja tidak,"
"Maafkan Appa hanya memberimu rumah sederhana dan sebuah lemari tua saja, tapi percayalah ayah telah benar-benar membagikan warisan secara adil kepada kalian bertiga" ucap ayah Lee sembari menunduk.
"aku benar-benar tak apa, appa... Disini aku masih bisa tidur dan menghabiskan waktu bersama appa"
Senyum keduanya timbul membuat ayah dan anak sulungnya itu saling berpelukan bersamaan manik milik tuan Lee yang menatap lemari kayu di belakang Sangyeon.
'sebentar lagi kau akan menemukan kebahagiaanmu putraku, Lee Sangyeon'
💫
Suasana haru di rumah duka tak terbendung lagi, Sangyeon terus menenangkan Felix di pelukannya juga bersama dengan Minho yang hanya diam berdiri sedari tadi di sebelahnya.
"Kau pasti senangkan, Appa telah tiada? Dengan begitu kau bisa sewenang-wenang merebut apa yang beliau titipkan padaku." ucap Minho dengan dingin tanpa repot menatap Sangyeon.
"Benar! Kau pasti akan merebut rumah pemberian appa untukku... Kau licik sekali hyung" imbuh Felix setelah melepas pelukannya pada sang kakak pertama.
"Kalian berdua terlalu terobsesi pada kekayaan keluarga kita hingga mata kalian buta."
Sangyeon pun pergi dari sana meninggalkan kedua adiknya yang tersenyum sinis.
💫
Hampir sebulan sesudah kepergian mendiang tuan lee, Sangyeon yang tinggal sendirian di rumah sederhana dari sang ayah pun tampak merasa kesepian. Ia juga belum pernah menyentuh lemari pemberian sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Quasi Una Fantasia ✓
Fantasy✎... 2nd project❁ཻུ۪۪⸙͎ Tales of Boyz💫 ❝Your life is boring right? why just run into sickening path of life? Wouldn't it be fun if we walked on a fairy tale? Together with boyz we become a daydreamer and enjoy this fantasy.❞ ✧Start (201101) ✧End...