Part 4

335 175 31
                                    

Jodi tidak menjawab, dia hanya melihat Yenara yang sedang meminum botolnya bekas Jodi.

Ehk sebentar Yenara meminum botolnya bekas Jodi!

"Lo itu ciuman pertama gue Nar," ucap Jodi lantang.

Membuat Yenara tersadar dan membulatkan matanya tak santai. Di dalam hati dia bertanya, kenapa baru sadar?!

"Bodo," jawab Yenara tidak peduli dengan omongan Jodi. Walau di dalam otaknya dia berpikir kenapa ia seceroboh itu.

Yenara tidak memikirkan itu terlalu dalam. Ia memilih menyimak tanpa melihat bahwa Nessya sedang berbicara dengan Altar. Pemandangan biasa yang sangat membosankan. Yenara lebih memilih pura-pura tidur di bangku Nessya. Dengan kepala mengarah ke kirin, yaitu tembok sambil menyimak Nessya dan Altar yang sedang berbincang.

"Nanti ada pembagian kelompok bikin powee point IPS tentang kebutuhan ekonomi, Sya lo mau gak sekelompok sama gue?" tanya Altar pada Nessya.

"Boleh, berapa orang sekelompoknya tar?"

"Kira-kira 4 orang Sya."

Setelah itu Nessya pamit ke bangkunya dan menghampiri Yenara. Dilihatnya cewek itu sedang berposisi tidur dengan kepala ke samping tembok. Serta tangan yang dia jadikan bantal.

"Nar gue lupa belum ngerjain tugas IPS yang minggu kemarin, boleh liat gak yang lo?"

Yenara kembali ke bangkunya karena tadi dia duduk di bangku Nessya. Setelah itu Yenara mengambil tugas IPS dan meminjamkan buku itu kepada Nessya.

"Makasih Nar, lo emang sahabat terbaik gue." Yenara tidak menjawabnya ia hanya berdehem.

Di dalam hatinya dia bertanya mengapa Nessya menyebut dia sahabatnya? Apa karena dia meminjamkan bukunya? Jadi dia memujinya. Entahlah Yenara hanya menganggap Nessya teman. Sahabatnya hanya satu dari SMP sampai sekarang yaitu Zia. Tetapi dia berada di luar kota yaitu di Bandung. Sahabat yang mengerti tentang Yenara dan selalu mendukung Yenara sampai saat ini. Ia selalu baik dan selalu menjaga hubungan persahabatan dengan Yenara.

***

Setelah pelajaran yang gurunya sakit alias tidak ada pelajaran. Selanjutnya yaitu pelajaran IPS yang di gurui oleh pak Ahmad.

"Assalamu'alaikum anak-anak, bapak akan membebaskan kalian untuk membuat kelompok, masing-masing empat orang sekelompoknya. Silakan buat dan bergabung." perintah pak Ahmad.

"Wa'alaikumussalam iyaa pak," jawab murid-murid serempak.

"Sya siapa dua orang lagi?" tanya Altar mendekati Nessya.

"Eumm siapa ya? gimana kalo Yenara aja ya? dia kan sahabat gue ya gak?" ucap Nessya sembari memegang tangan Altar.

Yenara yang melihatnya kesal, ia tersenyum tipis. Juga hanya pasrah bila Altar tidak mau sekelompok dengannya.

"Ya udah kalo lo maksa. Yenara kita sekelompok," ucap Altar.

Yenara hanya berdehem.

"Sudah semuanya terbagi kelompok? ehk itu yang kelompok Altar kenapa hanya tiga orang? Satu lagi mana? Harusnya empat orang. Jumlah muridnya juga kalau dibagi pas kok," ucap pak Ahmad.

"Itu saja yang lagi tidur," ucap Pak Ahmad menunjuk ke arah tempat duduk belakang.

"Padahal ada bapak di sini Jodii bangun kamu!" pak Ahmad mendekati bangku Jodi ia menggelengkan kepalanya. Lalu membangunkan cowok itu.

"Ehk bapak, maaf pak saya tadi ketiduran," ucap Jodi sambil mengusap-ngusap matanya.

"Ya sudah, sekarang kamu cepat bergabung dengan kelompok kamu. Ada Altar, Yenara dan Nessya."

YENARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang