Rated : T
×××××××××××××××××××××××××××××××××Dug dug dug
Suara langkah kaki Karin menuruni tangga terdengar jelas. Begitu sampai di depan rak sepatu, Karin langsung mengambil sepatu sekolahnya dan memakainya.
"Selesai~" ucap gadis kecil berambut kream muda itu sambil melihat ke arah bawah, tepatnya ke arah kakinya yang sudah terbalut sepatu sekolah dengan rapi. Kemudian dengan reflek ia melihat ke arah jam di dinding.
"Masih ada waktu 15 menit," ucap Karin yang kemudian melihat ke arah jendela rumahnya, yang memperlihatkan teras rumahnya sampai ke jalan raya.
"Tumben Kazune belum datang," tanya Karin sambil celingak-celinguk memastikan apakah orang yang ditunggu sudah datang atau belum.
"Hm? Kau belum berangkat Karin-chan?" tanya sang otou-chan pada anak perempuan satu-satunya itu.
Karin menengokkan kepala ke samping tempat tou-channya berdiri. "Huft.. dia belum datang," ucap Karin sambil menggelangkan kepala.
Sang tou-chan ikut melihat ke arah luar jendela rumah mereka dan berkata, "Sudah jam segini, lebih baik kau berangkat sekarang nak, nanti bisa terlambat.."
"Hai', aku berangkat.."
Pulang sekolah
Sekarang Karin sedang berjalan menuju rumah Kazune dengan perasaan khawatir di hatinya, karena nyatanya temannya itu tidak masuk sekolah hari ini.
Sesampainya Karin di rumah Kazune, ia melihat sebuah truk yang biasa digunakan untuk pindahan rumah. Saat itu juga Kazune keluar dari pagar rumahnya dan melihat Karin.
"Ano.. kau mau kemana Kazune?" tanya Karin sambil melihat keadaan sekitar. Ada beberapa laki-laki dewasa sedang memindahkan barang-barang dari dalam rumah ke truk tersebut.
Deg
Karin menatap Kazune dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya lagi, "Jangan-jangan kau?"
Kazune menatap anak perempuan di hadapannya sejenak kemudian menunduk, lalu kembali mengangkat kepalanya. "Gomen Karin, tou-san ku dipindahkan kerja di Tokyo...."
Karin tampak terdiam sejenak mendengar keterangan Kazune barusan. 'Berarti aku tidak akan bertemu dengan Kazune lagi?' lirih batin gadis itu.
"A--apa kau nanti akan kembali lagi?" tanya Karin yang matanya sudah meneteskan sebulir air mata.
Kazune memasang wajah sedihnya dan menggeleng pelan, lalu ia memeluk temannya ini dengan harapan bisa menenangkannya sedikit.
"Gomen ne.. hontouni gomen," ucap Kazune di sela-sela tangisannya.
Sebenarnya ia tidak mau meninggalkan Karin, namun apadaya pekerjaan orangtua membuatnya mau tidak mau harus pindah.
Mereka berpelukan cukup lama hingga ketika mereka sudah merasa cukup dan melepas pelukannya.
"Ne Karin... yakusoku suru," ucap Kazune.
Mereka menautkan jari kelingking dan mulai memikirkan sebuah janji yang akan mereka buat.
Karin menatap jari kelingkingnya yang masih bertautan dengan jari kelingking Kazune kemudian berkata, "Aku berjanji untuk mencarimu dan bertemu lagi denganmu, Kazune.."
"Uhm. Aku juga berjanji akan menjagamu jika kau sudah menemukanku," balas Kazune sambil menatap lurus kearah mata Karin. Tak terasa, senyuman mereka berdua mengembang bersamaan dengan terbentuknya janji mereka.
Keesokan harinya
Kring..kring..
"Huft.." Karin menghela napas saat melihat anak-anak berhamburan keluar kelas. Pikirannya melalang buana bertanya-tanya bagaimanakah keadaan Kazune di Tokyo sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Later (過去と後で) SLOW UPDATE
Romance'Berarti aku tidak akan bertemu dengan Kazune lagi?' . . "Hahahaha.. sekarang kau tidak bisa apa-apa? Kemana Kujyou yang selalu bersamamu itu?" . . "Kau gila ya?!" . . "Ba--bagaimana jika anak itu mati?" . . Seorang Kazune Kujyou menemukan penolong...