Happy reading
"Beginilah kebanyakan manusia, dalam hal menasehati orang, masyaallah terlihat sangat bijak. Giliran dirinya yang terlilit masalah malah putus asa."
_Brian_10. Putus asa
Jalanan sepi membuat para pengguna jalan sangat menikmati perjalanan nya. Pria dengan rahang yang benar benar membuat para kaum hawa terbius itu menyandarkan kepalanya di sandaran mobil
Pagi ini entah karena angin apa, ia tiba tiba ingin di antar oleh sopir pribadinya yang sudah hampir setahun ia rumah kan
"Singgah sebentar!"
"baik pak"
Dengan tubuh tegap, Fathan keluar dari mobilnya melangkah perlahan memasuki salah satu pekuburan tak lupa membawa Serangkai bunga
Pria itu langsung saja berjongkok ketika nama yang di carinya sudah nampak tertera di nisan
Ia meletakkan bunga yang di bawahnya dari rumah. Tak ada kata kata, Fathan hanya mengangkat tangannya, sekedar mengirimkan doa
Lepas itu, untuk beberapa waktu yang di lakukan Fathan hanya memandangi nisan di hadapannya. Seiring dengan air matanya yang luruh, jika ada yang mengatakannya pria yang lemah itu salah, dia memang mudah menangis. Menangisi sesuatu yang benar benar tak bisa ia lakukan
"maaf, aku tidak bisa memenuhi amanat mu"
Itu lah kata kata yang di ucapkan Fathan sebelum akhirnya meninggalkan pemakaman
Ia kemudian berjalan tegap melewati deretan batu nisan sedang air matanya seakan tak henti mengalir. Langit pun di atas sana nampak mendung
Fathan menengadah masih dengan air mata yang bercucuran. Urat urat di sekitar lehernya terlihat, seakan emosi dalam hatinya hendak meluap saat ini juga
Tangan kekarnya pun sama, menampakkan urat urat yang jelas terlihat karena kulit Pria itu berwarna cerah
"hal itu pesan terakhir darinya. Kenapa aku tidak bisa melakukan nya?"
Fathan kemudian menyeka air matanya sembari beberapa kali membuang nafas berat.
"jika bukan karena diri ku, semoga ada seseorang yang mengabulkan amanah itu"
***
"Rumah kamu sekitaran sini ya?"tanya Fathan ketika telah berdiri di samping mobil
Pria yang lebih tua dari nya mengangguk. Di perusahaannya hampir seluruh pagawai lebih tua darinya, di awal awal Fathan sempat tak enakan namun seiring waktu semuanya bisa terkendali, ia bisa menyesuaikan kondisi nya
"iya pak"
"kamu balik saja, saya bisa berangkat sendiri"
"baik pak"
Sekitar 15 menit barulah Fathan tiba di tempat parkir perusahaan nya. Saat ini ia sedang menyerngit bingung, pasalnya hari ini di loby telah berdiri sosok Pria dengan setelan rapih dan mendahului dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Or Your Religion
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA DI VOTE) "untuk terakhir kalinya, di antara keduanya.... kamu pilih apa?" Dahi Hanah berkerut tanda tak mengerti dengan jalan pembicaraan Fathan "coba lihat bangunan di belakangmu!" sontak Hanah berbalik mema...