BLACK SWAN || Lisa × YoonTaeMinKook ||

003 || Creator's Hand

§><§

BlackSwan

+ Creator's Hand -

§><§

Matanya masih tetap terjaga, melirik pada jam dinding diatas televisi yang ternyata sudah menunjukkan waktu tengah malam tanpa ia sadari.

Punggung itu sudah bersandar sejak satu jam yang lalu dan tak merubah posisi selama itu. Tak ada satupun tayangan menarik didalam televisi selain memandangi wajah Lily yang sudah terlelap dalam tidur. Pria itu telah menemaninya sejak tadi, hingga selarut ini hanya demi menjaganya agar tidak mendapati hal mengerikan ataupun yang lebih buruk lagi.

Dengan perlahan dan penuh hati-hati, pria itu akhirnya memilih beranjak berdiri dan menghampiri pintu balkon terbuka yang bertiupkan angin untuk ia tutup kembali seperti semula. Yang setelah itu ia langkahkan lagi, menuju dimana sang gadis tengah tertidur untuk menaikkan sedikit selimut tebalnya sesuai seperti apa yang sering ia lakukan disetiap hari.

Ia memilih menetap sebentar, disebelah sang gadis dengan mengusap pucuk kepala Lily yang tak mengetahui. Pria penyuka warna hitam itu juga hanya terdiam, mengisi ruangan setengah gelap itu dengan kesunyiaan yang beriringan dengan deburan ombak dari laut. Ada sesuatu yang tengah ia pikirkan, dibalik kedua mata hitam yang memandang penuh akan perasaan pada sosok gadis lembut yang berada dihadapannya.

Sampai sebuah suara lain menyadarkan sang pria, untuk segera berbalik dan menerka jika ada seseorang yang pasti sudah menunggu didepan rumahnya.

Tak menunggu lama, Suga segera beranjak dari sana untuk menjauh dari Lily, dan menuju lantai satu dengan pakaian telah rapi, bersama sebuah kunci kendaraan yang telah ia genggam disebelah tangan. Pintu masuk pun terbuka, menampakkan sebuah mobil asing yang telah terparkir dihalaman bersama salah seorang pria yang tengah bersandar.

Suga menatapnya singkat, sebelum melirik kebelakang lagi dan menutup pintu rumah dengan rapat.

Suara langkah kaki dikesunyian sangat lah sensitif bagi indra pendengaran siapa saja, begitu pun oleh sosok sang pria yang sedang bersandar disana, yang lantas segera tersadar dan mengalihkan tatapannya pada Suga yang sedang berjalan mendekati.

"Bagaimana, Jay? " tanya Suga singkat.

Sementara sang pria yang bernama Jay itu balas dengan mengendikkan dagu menuju gerbang keluar, "Lebih baik kita segera berkumpul dengan cepat"

Suga mengangguk paham pada apa yang pria itu ucapkan, seraya hendak berbalik menuju garasi untuk membawa salah satu mobil yang akan ia bawa dalam perjalanan kali ini. Letaknya tak begitu jauh, hanya sedikit kebelakang, dimana wilayahnya sengaja ia pilih karena lebih luas dan cocok untuk seluruh koleksi yang ia punya.

Malam pun terasa semakin larut, pria itu hanya ingin menyelesaikan ini dengan cepat agar tak mengganggu tidur lelap dari sosok gadis yang tengah ia tinggal dikamarnya. Dengan setengah berlari pria itu segera menghampiri garasi, yang kemudian memunculkan satu tanda tanya kala didengar kalau ada derap langkah kaki lain yang ikut menyusul dirinya dari belakang.

Jay nampak tergesa-gesa menghampiri, seiring sebelah tangannya menyodorkan ponsel miliknya sendiri kearah Suga yang hanya memandang tak mengerti.

"Tawaran untukmu" pria itu berujar singkat setiba nya ia berdiri dihadapan Suga yang menunggu.

Terdengar seperti perbincangan basa-basi yang bahkan tak membuat Suga tertarik untuk menanggapinya. Lagipula mereka saja belum tiba ditempat seharusnya, terdengar tidak nyaman bila harus membahas pekerjaan ditempat yang terbuka seperti ini.