§><§
BlackSwan
+ Oddity -
§><§
San Diego, California
Menembus malam adalah suatu hal menarik bagi sebagian orang diwilayah perkotaan. Melakukan perjalanan ditengah malam yang gemerlap, ditemani oleh langit hitam, dimana hanya itu satu-satunya tempat berteduh yang ada. Dengan dinginnya angin malam masih terus berhembus meniupkan segala hal yang mampu ia bawa terbang.
Tak semua malam itu terlihat indah, dan tak semua sendiri itu aman.
Kota besar dengan penduduk paling padat sekalipun bisa terlihat sepi dari kerumunan manusia. Lampunya masih terus bersinar dengan terang saat tahu sudah hampir tak ada satu orang pun melintas dijalanan.
Hanya ada beberapa kendaraan, yang sepertinya terlihat sudah begitu sering melewati tempat yang sama.
Satu dari lima mobil berwarna hitam yang semula berjalan beriringan ditengah kota itu, akhirnya memilih memencar seorang diri meninggalkan kawanannya yang lain. Tak ada kata lambat dalam kamusnya, kecepatannya seolah sengaja ingin menyaingi kecepatan dari cahaya.
Suara mesin yang menggelegar disepanjang jalan tak membuatnya gentar untuk takut, meski tahu kalau jam digital yang selalu ia pandang didalam mobil itu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari diwilayah nya.
Tatapan mata yang menunjukkan sisi kejam dari dirinya itu tak mengalami lengah barang sedikit. Tak ada satu hal yang mampu berlari dari kejarannya, dan tak ada satu orang pun yang mampu mengejarnya.
Sampai sejauh ini.
Deburan ombak perlahan memasuki indra pendengaran, kala ia mulai memelankan laju kendaraan tak jauh dari sebuah gerbang tinggi yang melindungi sebuah rumah besar.
Sebuah rumah yang berlapiskan warna putih dipinggir pantai itu menjadi tujuan utama dari sosok pengelana malam yang semula mengelilingi kota.
Sesungguhnya ia tak punya lelah, tapi ada sesuatu yang selalu membawanya untuk segera tiba dirumah secepat yang ia bisa.
Pada akhirnya kendaraan mewah nan canggih yang selalu menemani malamnya itu, telah masuk kembali kedalam garasi besar yang biasa ia pakai untuk menaruh berbagai macam koleksi mobil kesukaannya selama ini.
Ada pun beberapa jenis motor yang terkadang suka ia pakai jika ia mau.
Hanya saja, ia lebih sering menggunakan mobil.
Sebatang rokok yang semula terselip dikedua bibir merah mudanya lantas segera ia buang keatas tanah, sebelum berakhir untuk di injak hingga padam. Ia lupa, seharusnya ia sudah membuang benda itu saat dijalan tadi.
Sial.
Deburan ombak itu masih terus bersahutan dari tak jauh tempat posisi rumahnya berdiri saat ini, yang terkadang bisa ikut membawakan percikan airnya hingga kedepan halaman tempatnya sering memarkirkan mobil siang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK SWAN || Lisa × YoonTaeMinKook ||
FanfictionKebebasan adalah yang diinginkan, sejahtera adalah yang diimpikan. Jurang terjal ada didepan, sementara bahaya selalu menunggu dibelakang bersama seluruh kegilaan. . . . This is story about something that you never think before. I guess. So, p...