~dimanapun kamu melihat Langit, maka disanalah bintang memancarkan cahaya~
"Lang? Mau kemana?"Langit menatap Arshel sekilas, lalu lanjut berjalan dengan tangan Arshel yang berada digenggamannya.
"Mau beli kado."
Arshel mengangguk. Merapatkan genggaman tangan pada ransel. Tangan kanannya yang digenggaman Langit terasa hangat. Namun, tak lebih hangat dari perasaannya sekarang.
"Menurut kamu, kado yang cocok apa ya? "
"Emang buat siapa?"
"Kania."
Deg
Arshel menahan napas. Kenapa langit segitu perhatiannya pada Kania? Adik kelas 2 tahun dibawah mereka. Arshel tak berani bertanya. Ia hanya tersenyum dan mengikuti kemana Langit akan membawanya.
"Cewek suka sesuatu yang unik."
"Contohnya?"
"Aku punya tempat bagus. Mau kesana? "
Langit mengangguk dengan ekspresi cerah yang membuat perasaan Arshel seperti teriris-iris. Arshel memaksakan tersenyum, setidaknya...
Ia bisa membuat langit tersenyum senang hari ini. Sesederhana itu rasa yang ia punya untuk langit dan tak pernah berharap untuk dibalas."Kania suka warna apa? "
Langit terlihat berpikir sejenak. Mencoba mengingat-ingat. "Kayaknya, biru deh."
Arshel mengangguk lalu membawa langit masuk kesebuah toko Aksesoris besar. Berbagai macam miniatur menarik perhatian Arshel. Setiap kali ke sini pasti ada saja barang yang lucu dan cantik. Tapi ia mengenyahkan pikiran tentang barang kesukaannya, fokus ke tujuan awal. Beli kado untuk adik kelas kesayangan Langit itu. Matanya langsung menangkap benda unik yang sangat cocok dijadikan kado ulang tahun.
"Gimana kalo ini?"
Langit meneliti sebuah kotak musik berwarna biru yang disodorkan Arshel. Cantik. Unik dan tidak terlalu norak. Arshel memang suka mengoleksi pernak-pernik hiasan kamar. Ah, lebih tepatnya...Arshel sangat mencintai keindahan.
"Bagus banget. Ya udah ni aja."
Arshel pikir ini akan selesai dengan cepat. Ternyata mereka malah berdebat sangat lama masalah model, setelah dua jam memilih model, warna dan berkeliling baru mereka membawa kotak musik itu ke kasir.
"Berapa mbak? "
"Rp.450.000 kak. Tidak ada pesanan lain? "
Langit menggeleng lalu membawa Arshel keluar dari toko. Sepanjang jalan mereka masih saja berdebat tentang kotak musik itu.
"Emang goblog, bego, selera lo tuh buruk banget ya."Sembur Arshel.
"Eh, gue kan bener sialan. Masak kado ulang tahun ga pakai tema ulang tahun. Bagus pilihan gue ada lagu happy Birthdaynya."
"Lo tu kalo dibilangin suka ngeyel ya setan? Itu mah buat bocah lima taun."
"Sembarangan mulut lemes lo! Jadi lo ngatain selera gue kayak bocah?"Langit yang sudah capek dari tadi ikut kepancing emosi. Arshel yang keras kepala balas melawan Langit tak kalah judesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHELA
Teen FictionWellcome to Zona best friend zone🤏 Tentang Arshela, cewek yang diam-diam suka dengan sahabat kecilnya. Tapi si cowok tidak sadar, atau hanya pura-pura bego? Simak aja ya... ~selamat membaca~