Rencana ke Bali

480 46 24
                                    

Lesa melihat Onyo masuk ke kelas dengan wajah datar.

Onyo kenapa mukanya gitu? Dia abis ngomong apa sama Desi?. Batin Lesa.

"Nyo" panggil Lesa ketika Onyo sudah duduk dibangkunya.

"Iya kenapa?" tanya Onyo menghadap belakang tepat meja Lesa.

"Kenapa mukanya gitu?" tanya Lesa.

"Gak kenapa-napa. Aku udah bilang sama Desi buat gak usik kamu lagi. Jadi kamu tenang aja ya" ucap Onyo.

"Hah? Nyo, kan aku udah bilang jangan ngomong apa-apa sama Desi" ucap Lesa.

"Gak papa les. Kamu tenang aja" ucap Onyo. Tak lama kemudian, Desi pun datang.

"Nyo, udah gak marah kan sama aku?" tanya Desi memastikan.

"Gak" jawab Onyo singkat.

"Kok singkat banget jawabnya?" ucap Desi.

"Terus mau sepanjang apa lagi?" tanya Onyo.

"Ya seenggaknya jangan singkat banget gitu. Kan kayak masih marah sama aku" ucap Desi.

"Desi, Onyo udah gak marah lagi" ucap Onyo tersenyum manis.

"Nah gitu dong" Desi pun tersenyum dan duduk dikursinya.

Skipp...

"Sa kantin yuk" ajak Tika.

"Ayo" Lesa pun hendak keluar kelas bersama Tika.

"Les, ikut Onyo ke taman yuk" ucap Onyo.

"Tapi aku mau ke kantin sama Tika" ucap Lesa.

"Ah elah sa. Santai aja. Aku bisa sendiri kok. Kamu ikut aja sama Betrand" ucap Tika.

"Gak papa tik?" tanya Lesa.

"Gak papa sasaa. Udah sana sana" ucap Tika.

"Kalo gitu aku pergi dulu ya" ucap Lesa. Tika mengangguk.

Onyo dan Lesa pun menuju taman.

"Hai" sapa seseorang ketika Tika berjalan menuju kantin.

"Hai" balas Tika tersenyum canggung.

"Lo Tika temennya Lesa kan?" tanya seseorang itu.

"Iya. Kenapa ya?" tanya Tika.

"Gue Siska anak XI B" ucap Siska.

"Oh. Terus?" tanya Tika.

"Gue mau tanya, lo tau Lesa dimana? Soalnya gue cariin di kelasnya gak ada" tanya Siska.

"Dia lagi di taman sama Onyo" ucap Tika.

"Oh gitu. Oke deh. Thanks ya" ucap Siska tersenyum lalu pergi.

"Apaan sih tu orang gak jelas banget" ucap Tika.

"Siapa yang gak jelas?" ucap seseorang dari belakang.

"Astagaa!" kaget Tika.

"Ih paan sih lo ngagetin segala!" ucap Tika.

"Lagian lo ngomong sendiri kek orang gila" ucap Evan. Yap itu adalah Evan.

"Serah gue lah. Minggir! Gue mau ke kantin" ucap Tika.

"Mau gue temenin gak?" tanya Evan.

"Dih kesambet apa lo? Tumben amat" ucap Tika.

"Tuhkan gue baek salah. Gue jailin juga salah. Mau lo apa sih? Heran gue" ucap Evan.

"Mau gue? Lo tanya mau gue? Mau gue itu lo jangan deket-deket sama gue!" ucap Tika.

Saat Perbedaan Menjadi Penghalang [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang