Menemukannya

1.4K 86 5
                                    

"Itu terlihat seperti menjemput ... Tapi kenyataannya adalah membiarkan pergi"

Aku sangat senang. Sungguh, Ketika pemilik toko bunga mengirim sebuah pesan singkat, yang mengatakan bahwa SeYeon berada disana saat ini. Aku mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Shinhye saat itu, tanpa dia aku tidak yakin jika aku dapat bertemu dengan SeYeon. Dia membantuku begitu banyak. Dia menunjukan jalan ketika kami mencari, dia bahkan menterjemahkan apa yang orang-orang katakan kepadaku, dan yang paling penting adalah dia membiarkan aku untuk sejenak tinggal di apartemennya yang sudah ia sewa untuk menjadi tempat tinggal selama ia berlibur.

"terima kasih ..." aku tidak bisa berhenti mengucapkan terima kasih padanya

"hei ... berhentilah berterima kasih. Aku hanya mencoba membantu, lebih baik sekarang ... kau pergi kesana dan temui dia. Bukankah kau sangat merindukannya ?" dia mencoba menggodaku, aku hanya tersenyum mendengarnya.

"ikutlah denganku" aku sungguh berharap dia mau menemaniku

"AKU ? tidak ... aku tidak mau. Aku tidak ingin dia salah paham, atau .... aku tidak ingin mengganggu kalian"

"ayolah" aku mencoba berusaha

"kau memintaku menemanimu, bukan karena kau takut tersesat dan tidak tau bagaimana bertanya kan ? sejak kau tidak bisa berbahasa jepang, jadi kau khawatir tentang itu"

"bukan. Bukan itu ..." aku belum sempat menyelesaikan ucapanku, dia sudah menyuruhku pergi.

"cepatlah pergi ... dia menunggumu. Dan habiskan rasa rindumu bersamanya" Dengan senyum ... aku pergi meninggalkannya ... Dan menemui seseorang yang sangat ingin kutemui ....

***

Shinhye menungguku di Cafe tempat pertama kali kita bertemu di Tokyo. Aku duduk tepat dihadapannya tanpa bicara apapun. Shinhye tidak bertanya seperti biasanya. Dia terlihat tenang dan diam seribu bahasa. Aku tidak tau apakah dia hanya ingin menghargaiku atau dia tidak tertarik untuk perduli padaku lagi, aku hanya tau dia hanya diam menungguku bicara.

Aku benci untuk memulai menceritakan semua yang terjadi, tapi aku harus lakukan .... Gadis ini menungguku bicara. Aku mengeluarkan sesuatu dari tasku ... Dan meletakannya dimeja, mendorongnya dengan jariku ke arah Shinhye. Aku tidak tau. Dia tidak terkejut ketika melihatnya. Dia hanya diam dan tersenyum.

"aku tidak bisa menjemputnya" aku memulai percakapan

"aku tau" jawabnya

"aku tidak bisa .... Membawa SeYeon pulang bersamaku"

"aku tau"

"Aku tidak bisa ... meneruskan semua ini. Cintaku sudah berakhir"

"ya. Kau harus berhenti" Aku seorang laki-laki. Aku tidak ingin menangis, tapi air mata sialan ini menggangguku. Shinhye hanya tersenyum dan terus begumam 'menangislah ... menangislah ...'. Itu tidak baik, itu bukan kata-kata yang bisa menghibur, karena air mataku semakin deras mengalir keluar. Aku tau aku terlihat seperti orang bodoh saat ini.

"lalu kau akan datang ke pesta pernikahannya ?" tanya shinhye seolah tidak terjadi apa-apa saat itu. aku benar-benar terkejut dengan pertanyaan bodohnya. Tidak bisakah gadis ini membiarkan aku tenang terlebih dulu.

"Kau harus terlihat begitu tampan jika kau datang kesana. Biarkan dia menyesal, tidak ... tidak ... aku hanya bercanda"

"Apakah ini waktu yang tepat untuk kau bertanya seperti itu ? apa ini semua hanya lelucon untukmu ? kau tau jelas aku datang sejauh ini untuknya, dan kau hanya bisa tersenyum dan tertawa seolah tidak ada sesuatu yang terjadi padaku !" aku marah. Itu jelas ....

"kau mencintainya ?" aku mendengar dia bertanya

"kau tau jawabannya"

"lalu biarkan dia pergi ....."

"Jika hal ini terjadi padamu, apa kau akan bisa setenang ini ? tidakkah kau menangis ? merasa sedih ? terluka ? dan dengan mudah melepaskannya ? akankah kau bisa mengatasi semuanya ?" Aku tidak tau, jika dia seorang laki-laki mungkin aku sudah memukulnya saat itu. tapi dia seorang perempuan, dan aku tidak mungkin menjatuhkan harga diriku.

"aku akan menangis sepertimu. Aku akan terluka sepertimu. Aku akan sedih sepertimu, juga tidak mudah untuk melepaskannya. Tapi ..... aku akan menangis karena aku bahagia, orang yang kucintai bahagia dengan orang lain, karena mungkin aku bukan orang yang baik dan tepat. Aku akan terluka, jika aku memaksakan diriku untuk tetap bersamanya, jadi aku akan biarkan dia pergi" Apa yang dia katakan saat ini hanya ... Membuatku diam seribu bahasa.

"Dapatkah kau membiarkannya lepas dari tanganmu ..." Shinhye bertanya padaku. Tidak ! itu terdengar seperti sebuah permintaan. Caranya mengatakan padaku, caranya menatapku seolah dia memohon agar aku melepaskan SeYeon dan membiarkannya pergi. Aku tidak ingin berspekulasi apapun saat ini, tapi jika aku boleh menebak ...

mungkinkah ...

Gadis ini ...

Jatuh Cinta Padaku ?

***

TO BE CONTINUE

Perfect StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang