PROLOG

1.8K 54 0
                                    

Vote nya jangan lupa
!Happy Reading!

******

"Viii, bangun sekolah gak lo? Dah jam setengah 7 nihh, gue tinggal juga lama lama," ancam seorang laki-laki yang di ketahui sebagai kaka dari gadis bernama Novia Margaretta Adithama.

Mendengar pukul berapa sekarang dari mulut sang kaka, Novia segera bergegas bangun dari tempat tidur nya. Dengan nyawa yang hanya terkumpul setengah, ia menyambar handuk di kursi untuk melakukan MLM yaitu 'mandi lima menit'.

Selesai mempersiapkan diri, Novia menuruni anak tangga menuju ruang makan yang dimana disana sudah terlihat bunda nya yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.

"Pagi bundaaaaaaa," suara cempreng menghiasi ruang makan pagi ini. Sudah biasa jika dia seperti ini setiap pagi.

"Mau sarapan?" tanya bunda Novia bernama Nadin.

"Gak ah adek dah telat, abang mana?" tangannya sedari tadi sibuk membenarkan tali sepatu yang menurutnya tiba-tiba sulit di ikat.

"Masih di kamar kayak nya," sahut Candra papa Novia.

"ABANGGGGG CEPET IHH NANTI GERBANG NYA DI TUTUP, BELOM LAGI MACET DI JALAN BANGG GECE IHHH!"

"Tumben buru buru amat sih dek?" tanya Nadin bingung, pasalnya anak gadisnya ini sangat santai.

"ih bunda ini teh ya udah jam setengah tujuh lamun¹ adek jeung² si abang telat bisa di hukum di tengah lapangan ndaaa," keluar sudah logat Sunda di bibir mungil itu.

"Setengah tujuh?" beo Candra yang akhirnya angkat bicara setelah lama berdiam.

"Perasaan baru jam 6 deh dek," Novia melongo tak percaya. Jadi sedari tadi ia telah di bohong oleh abang nya itu?

Tapi ini juga kesalahannya karena tidak melihat jam terlebih dahulu. Padahal jelas-jelas jam segede muka abang nya masa tidak terlihat.

"ABANGGGGGGGG TUKANG NGIBUL AWAS AJAA ABAANGGGG!" turunlah Putra dengan baju rapih sambil membawa tas sekolah di pundak nya sebelah kanan.

"Apasih masih pagi dah teriak-teriak," ujar Putra menarik hidung mancung Novia pelan, dan sang empu pun hanya mendengus kesal.

"Abang boong in adek?" Nadin dan Candra menggeleng-geleng melihat tingkah kedua anak nya ini.

"Kalo iya, kenapa?" jawab Putra santai.

"Ya allah bang tadi adek mandi bebek ihhhh," Nadin, Candra dan Putra tertawa terbahak-bahak mendengar kejujuran yang di lontarkan oleh gadis tersebut.

"Udahlah gak papa lagian sekarang aja udah jam setengah tujuh kurang, lo mau mandi ulang dulu?" Novia menggeleng tegas sambil melirik kearah jam dinding.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Putra dan Novia berangkat menuju sekolah yang banyak di idam-idamkan oleh kalangan pelajar.

Hari ini adalah hari pertama Novia masuk SMA setelah melalui belajar 6 tahun di SD dan juga 3 tahun di SMP.
Waktu memang berjalan begitu cepat hingga tak menyadari jika dirinya sudah memasuki SMA. Perasaan baru kemarin TK sekarang udah SMA lagi.

Pagi ini jalanan kota Bandung tidak terlalu padat, jadi tidak akan memakan waktu lama di perjalanan untuk sampai ke sekolah.

"Bang cepetin dikit dong motor nya keburu telat nih," ujar Novia gelisah. Mau tak mau Putra menambahkan kecepatan motor nya secara mendadak.

Karena kaget Novia memukul bahu Putra cukup kencang. "Abang mau adek jatoh dari motor?" teriak Novia tepat di telinga Putra Yang tertutup helm.

"Pelan pelan aja lah,"

Putra memutar bola mata malas menghadapi sikap plinplan adik nya pagi ini. "Lo tadi nyuruh gue buat cepet-cepet, sekarang lo suruh gue pelan pelan, abis itu gue lo suruh ngapain lagi?" sewot Putra kesal.

"Maksudnya kalo mau ngegas bilang bilang dulu bambang," ujar Novia membela diri.

"Serah lu." Pasrah Putra. Apakah para kaum hawa rata-rata begini? Huh menjengkelkan sekali jika iya.

*****

Sepuluh menit lagi bel masuk berbunyi. Novia masih bisa selamat karena Putra sampai sebelum bel itu berbunyi.

"Hampir telat ya ibuk nya?" sindir teman sekaligus sahabat satu kelasnya.

Novia terkekeh pelan. "MOS udah mulai?"

"Mana saya tau saya kan ikan," ujar sahabatnya yang lain.

"Bentar lagi kek nya,"

Novia memiliki tiga sahabat di sekolah. Nayla, Shafa, dan si dingin Ica yang sudah menemani nya sedari masa SMP hingga sekarang. Terhitung 4 tahun lamanya mereka bersama-sama

"Tuh bel dah bunyi sekarang kita kelapang bareng," ujar Shafa merangkul Novia.

Di tengah lapangan, di kumpulkan nya semua murid angkatan baru menjadi satu. Suara besar menginstrupsi mereka untuk duduk dan mendengarkan pengarahan dari para OSIS.

"Baiklah sebelum nya perkenalkan nama saya Putra sebagai ketua osis dan di sebalah Kanan saya ini Azka sebagai Waketos,"

"Kakak lo noh," kode Nayla menyenggol lengan Novia yang asik memainkan handphone.

"hmmm," Gumam nya, tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya jauh di depan sana.

Baru saja Putra ingin membuka suara kembali, namun ia urungkan saat mendengar suara dingin dan ketus milik azka.

"Handphone nya mohon di simpan!" tegas Azka menatap horor Novia.

Semua mata menatap kearah nya termasuk ketiga sahabat nya yang sudah menundukkan kepala malu.

Novia masih belum menyadari itu, akhirnya jadilah handphone nya di rampas langsung oleh Waketos yang tak lain dan tak bukan Azka.

Yang tadi nya ia ingin marah-marah namun langsung ia urungkan saat mendapat tatapan tajam dari Azka. Menciut sudah nyali nya melawan Waketos. Sebenarnya sih tidak berani juga.

Ganteng-ganteng cuek batin Novia menahan kesal.

Selama MOS gadis cantik ini tidak pernah mau diam. Mulut nya terus saja bercerita tiada henti. Tak urung juga tangan berkulit putih terus memukul-mukul paha Nayla dan Shafa secara bergantian.

"Hp lo gimana?" tanya Shafa menatap Novia lekat yang sedang membaca novel.

Novia mengangkat bahunya acuh. "Kalau di balikin ya syukur, kalau gak di balikin ya beli lagi lah. Jangan kayak orang susah gitu deh ah,"

Shafa hanya manggut manggut saja tidak mau meladeni lebih jika gadis itu sudah mengeluarkan kesombongannya.

Karena bel sudah berbunyi mereka kembali duduk di tempat nya masing-masing untuk belajar.

*****

translate:

lamun¹= kalau
jeung²= sama

__________________________________

Halooo semua nyaaa. Hihihi akhirnya Kaka Kelas versi baru udah publish yaa. Disini juga cerita nya bener-bener aku buat beda dari Kaka Kelas versi lama dan ada beberapa tokoh yang aku ganti namanya.

Jadiii kalian lebih suka Kaka Kelas yang versi baru atau versi lama? Comment yaaa...

Terima kasih yang sudah menyempatkan membaca dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak nya yaaa! 💓

Kaka Kelas (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang