2. Kimia

194 11 0
                                    

*Note: Baca ulang dari awal karena ada penggantian nama di beberapa tokoh.

*****


"Pulang sama gue," ujar seorang laki laki to the poin.

"Hah? Enggak ah,"

"Gak ada penolakan!" ujar Azka penuh penekanan. Ya laki-laki itu adalah Azka.

"Emang abang kemana?"

"Osis."

Novia manggut-manggut saja. Kaka nya itu memang sering disibukkan oleh organisasi sekolah, yang dapat disebut juga sebagai osis.

"Hp gue balikin dulu. Katanya orang kaya kok malah malak hp adek kelas nya sih," cibir Novia.

Azka langsung menyerahkan benda pipih berwarna silver ke pemiliknya. Saat Novia cek handphone, benar benar banyak sekali panggilan dan chat dari teman temannya.

989 chat kelas jamet
10 panggilan tak terjawab mumi
2 pesan Shafa
1 panggilan tak terjawab +62865xxxxxxx

Tanpa Novia sadari kepalanya sudah terlindungi oleh helm yang di pasangkan Azka.

"Naik."

"Iya."

Setelah itu mereka menikmati perjalanan pulang dengan dilanda kecanggungan. Azka yang anaknya  memang tidak suka banyak bicara sedangkan Novia yang bingung harus memulai topik apa.

*****


"Abang, adek mau ikut osis boleh ya?"

Makan malam kali ini benar benar lengkap seperti keluarga harmonis pada umumnya. Ayah nya sudah pulang dari tugas penerbangan beberapa hari yang lalu.

"Emang nya adek sanggup?" tanya Candra.

"Gak tau,"

"Gak usah ya nanti kamu nya malah kecapean," tutur Putra dan di balas anggukan oleh Novia. Walaupun Putra sering menjaili adik nya, tak kurung juga ia sangat menyayangi Novia.

"Kalau makannya sudah selesai jangan lupa cuci piring nya masing masing paham?!" jelas Nadin.

"Paham bunda," sahut mereka kompak.

Setelah mencuci piring seperti biasa, Novia langsung naik ke atas untuk mengerjakan tugas sekolah yang akan di kumpulkan besok.

"Duh enak nya jadi orang pinter, tapi aku kok gak pinter-pinter!"

Bernada ya bund...

"Suruh ngerjain abang kali ya? Ah tapi nanti ngadu lagi ke bunda. Nyari contekan ajalah," ujar Novia frustasi.

Akhirnya Novia mengirim pesan ke sahabat dekat nya untuk membagi kunci jawaban tugas kimia

Namun sahabat nya tersebut tidak kunjung menjawab padahal ia sudah menunggu selama 2 menit lamanya.

Novia sangat membenci dengan kata 'menunggu'. Baginya menunggu itu sangat membosankan dan membuang-buang waktu saja.

Tanpa basa basi lagi ia meraih buku di atas meja nya dan berlari menuju kamar Putra. Tak peduli jika nantinya Putra akan mengadu ke Nadin sang bunda.

"Bang ppppp buka oiii!"

"Apasih dek berisik banget gatau orang lagi tidur apa," sebal Putra.

"Aing¹ ada tugas kimia tolong kerjain dong kan kaka pinter di kimia,"

"OGAH."

Kaka Kelas (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang