Dimana mereka?

109 7 0
                                    

Yaaaa mari kita lanjutkan cerita Callia yang sempat tertunda sementara waktu.
Mariii

**********

Aku memandang lekat Rey. Hingga aku menemukan apa maksudnya ini.

Deg!

Aku tak tau apa ini benar atau salah. Keakuratan tubuhku tentang cinta tak pernah salah. Apa ini?

"Rey dan Heilannia kecocokkannya 98%" desisku. Kuharap Rey tak mendengar apa yang kukatakan tadi.

Jadi daritadi Rey menatap lama wanita ini?
Mengapa aku tak menyadarinya?
Bagaimana bisa?

Rey adalah peri pengetahuan dan Heilannia itu peri alam. Aku tak percaya, teman kecilku berjodoh dengan mantan kekasih pangeran Kelvin yang notabenenya kaum wah di kalangan kami. Rey yang tiap kali kulihat selalu konyol dengan tingkahnya. Walau begitu, Rey itu lumayan ganteng. Hidungnya mancung dan matanya tajam.

Jadi, apa ini yang namanya pandangan pertama?

Aku tersenyum sekilas menatap Rey yang sedang memperhatikan Heilannia.

semoga tak salah

Aku merangkul Rey yang lebih tinggi dariku.

"yuk?" ajakku. Dia hanya menaikkan alis kirinya.

"kita ke depan." ajakku, seketika senyumnya mengembang. yap! karena jodohnya di depan. haha

Saat arah kami hampir berdekatan dengan Heilannia. Aku menyengajakan mendorong tubuh Rey itu ke Heilannia.

Bruuk!

Cukup satu panah. Senyumku tertoreh saat mereka bertatapan. Kuambil busur transparanku yang selalu berada di punggungku.

"vefiri Arreynant Ambasserg nen vefili Heilannia Vinannia. Vefiri nen vefili mill adjio jio bitk akjadf hayaath. Kerell of Calliabelle Aphrodite" kataku sambil menyipitkan mataku dan

Srreetth!

"sorry." suara lembut Rey membuka perbincangan mereka. Tatapan mereka lama sekali. Seakan ada kerinduan di balik tatapan itu. Hatiku terasa sangat nyaman.

Oh, inikah yang dinamakan cinta? sungguh rasanya aku ingin melayang sekarang.
Aku merasakan cinta saat mereka berdua jatuh cinta.
Hatiku begitu nyaman sekali.

Aku menyusul Rey. Mereka tampak tergagap-gagap saat aku berada di tengah-tengah mereka.

"apa aku mengganggu?" tanyaku sambil memberikan senyum Rey penuh arti. Dia melotot ke arahku, tanda bahwa dia sudah tau apa yang terjadi.

Aku pun mengerlingkan mataku padanya.

********

Sungguh, acara yang melelahkan. Sedikit kecewa karena, Tuan Yullious tak memintaku untuk mengetest keakuratan cinta mereka.

aku menghempaskan tubuhku di kasur berbulu lembut. Kulihat langit-langit kamarku yang terbuat dari kayu angsana.

Aku melirik buku yang tadi siang Rey berikan padaku. Aku hanya tersenyum simpul seraya memungut buku itu. Tak lupa, kuambil kacamata transparanku.

Senyumku mengembang saat kulihat halaman berjudul 'asal-usul peri cinta'.

Ku cepatkan arah halaman itu. Kurapatkan pandanganku pada buku itu. Dan berhasil kulihat. Coretan latin di pojok kiri atas bertuliskan Nadreline Beautiquellen 799.

Peri cinta.

dilahirkan atas cinta
hidup atas cinta dan mati atas cinta.

PERI PEMANAH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang