Don't wanna cry-1

333 47 3
                                    

Joy membuang sampah di belakang cafe lalu menghela nafas. Ia menatap sepatunya yang kotor lalu tersenyum. Setidaknya hanya sepatu itu yang akan terus berada di sampingnya. Ia memutuskan untuk kembali ke dalam cafe tapi langkahnya terhenti saat suara seseorang yang sedang menangis membuatnya mengerutkan dahi bingung.

Joy berjalan mendekat lalu bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"

Pria itu menoleh lalu menggeleng. Joy yang awalnya merasa kasihan lebih memilih untuk masuk ke dalam. Membutuhkan waktu sekitar lima menit baginya untuk kembali ke depan pria itu. Ia mengulurkan tangan dan memberikan tisu toilet yang diambilnya. Pria itu mengambilnya dengan setengah hati lalu mengelap air matanya dengan cepat lalu menatap Joy dengan memicingkan mata, "Dilarang menyebarkan kejadian hari ini ke siapapun."

Joy dengan santai menjawab, "Tidak akan ada yang bertanya kepada aku. Jadi, aman."

Pria itu masih tidak percaya tapi akhirnya ia berkata, "Kalau ada berita menyebar. Aku akan mencari kamu kemanapun."

Joy mengerutkan dahi, "Apa kamu orang penting?"

"Baekhyun," Kata pria itu dengan mengulurkan tangan. Dan saat itulah Joy tahu dengan siapa ia berbicara. Anak salah satu artis yang penuh scandal dan Joy langsung menoleh ke sekitar untuk mencari kamera. "Tidak ada kamera disini," Kata Baekhyun dengan sinis. Dan Joy yang sadar langsung menjabat tangan Baekhyun dengan senyum malu-malu.

"Joy."

"Sudah tahu."

"Loh, tahu darimana?"

"Name tag di seragam kamu."

Joy mengangguk dan ia dengan hati-hati bertanya, "Mama kamu nikah lagi ya? Lagi heboh di acara gosip."

Baekhyun mendesis dan Joy hanya berdiri tenang, ia menunggu jawaban Baekhyun. Saat Baekhyun ingin mengatakan sesuatu, Joy segera masuk ke dalam cafe yang membuat Baekhyun kebingungan. Dan saat ia melihat Joy membawa dua gelas minuman dengan sepiring kacang, ia bertanya, "Buat apa kamu bawa-bawa itu?"

Joy berjalan ke arah kursi yang sudah usang di belakang cafe dan meletakkan barang yang dibawanya di tengah-tengah kursi lalu ia duduk dan memanggil Baekhyun, "Duduk sini saja. Lebih enak. Kamu juga bisa leluasa ceritanya."

"Kamu mau sebar gosip nanti?"

Joy menggeleng, "Buat asupan diri saja."

Baekhyun akhirnya duduk di depan Joy dan ia bersiap untuk bercerita. "Mama aku nikah lagi. Kali ini dengan orang Eropa."

Joy mengangguk lalu ia menyuruh Baekhyun untuk minum. Setelah Baekhyun sedikit tenang, ia bertanya, "Kamu punya berapa Papa tiri?"

"Lima."

"Oh."

"Kamu punya Papa tiri juga?"

Joy menggeleng. Ia mengambil kacang dan memakannya. "Tapi aku punya mantan," Kata Joy dengan sedikit bangga. Ia hanya merasa harus berada di level atas mama Baekhyun. "Kalau kamu punya lima Papa tiri, berarti mantan Mama kamu ada lima. Aku punya sembilan mantan."

"Wow."

Joy tersenyum kecil membuat Baekhyun bertanya, "Kenapa putus?"

"Karena aku mau di kiri, mereka juga mau di kiri. Aku mau di kanan, mereka juga mau di kanan."

"Maksudnya?"

Joy menatap Baekhyun, "Seperti kita. Aku duduk di sebelah kiri kamu, dan kamu duduk di sebelah kanan aku. Artinya, kita duduk berhadap-hadapan. Tapi mereka, maunya duduk di samping terus."

"... "

"... "

"Joy?"

"Ya?"

"Mau ketemu mama aku? Biar bisa adu nasib."

...

...

Joy menggeleng lalu ia berdiri. Ia menatap Baekhyun dengan senyum paling manis dan berkata, "Kamu bisa habiskan semuanya."

"Terimakasih."

"Tidak gratis."

"Aku tahu."

Joy mengangguk lalu berjalan pergi karena ia harus kembali bekerja. Ketika ia menarik pintu, ia berhenti dan berbalik untuk memanggil Baekhyun, "Kamu tahu kalau menangis untuk hal sepele seperti ini hanya akan membuat kita lelah? Jadi berhenti menangis dan yang perlu kamu lakukan hanyalah menertawakannya saja."

"... "

"Aku sudah menangis selama delapan kali dan hari ini, aku tidak ingin menangis untuk ke sembilan kalinya. Why? Karena aku bosan menangis untuk hal yang sama."

"... "

"Seperti kamu, apa kamu akan terus menangis untuk hal yang sama? Karena mama kamu yang menikah lagi? Dan pertanyaannya, apa kamu benar-benar menangis karena hal itu?"

Baekhyun tidak menjawab dan Joy tidak membutuhkan jawabannya. Karena yang membutuhkan jawaban itu Baekhyun sendiri. Joy masuk ke dalam cafe dan ia berhenti berjalan untuk menatap pria yang selalu duduk di tempat yang sama. Ia tersenyum kecil saat melihat pria itu mendongak dan menatapnya.

Sehun, sahabatnya dari kecil. Dan saat ia melangkah untuk mendekat, pria itu menggeleng dan dengan jari telunjuk ia menunjuk seseorang di belakang Joy. Joy segera berbalik dan saat ia menemukan Chanyeol, pemilik cafe tempatnya bekerja berdiri dengan mata memicing, Joy dengan pelan berkata, "Aku baru saja membuang sampah. Disana."

Chanyeol menoleh ke arah yang ditunjuk Joy dan dengan bingung ia menemukan seorang pria berdiri di pintu belakang dengan tangan yang memegang dua gelas minuman dan piring.

"Apa sampahnya berwujud manusia, Joy?"

"Hah?"

Joy segera menoleh dan ia menemukan Baekhyun yang menatapnya dengan sinis. "Apa aku sampah, Joy?"

"Tidak, maksud aku-"

Left n RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang