"sejak kapan kau dikamarku? Sudah makan malam? Kalau belum akan ku buatkan sebentar" yerin beranjak dari tempat tidur"tidak perlu, aku tidak lapar, kau istirahat saja agar cepat pulih" ucap sehun
"maaf aku lalay dan belum bisa menjadi istri yang baik untukmu" ucap yerin sendu
"tidak usah memaksakan diri, lagi pula hubungan kita hanya status. Tidak perlu dipermasalahkan"
Deg....
Yerin terdiam tidak ingin menjawab. Sehun keluar dari kamar yerin, yerin hanya menatap kepergiannya tersenyum kecut, lagi dan lagi yerin merasakan hal yang sama rasa sesak, perih, kecewa, memikirkan perkataan sehun tadi, ia tidak bisa menahan air mata yang sudah dari tadi membasahi pipinya
hanya status tidak lebih, hubungan hanya diatas kertas, hubungan yang terjalin karena bisnis sungguh. yerin tidak sanggup untuk melanjutkan hubungan ini.... Entah masih adakah harapan untuknya?? Setidaknya sebelum semuanya benar-benar berakhir........ Batin yerin
" mengapa harus bertepuk sebelah tangan hiks.. Bodoh sekali kau yerin mengapa rasanya sesakit ini huh *menepuk dadanya* tenang yerin jangan menyerah kau bisa kita lihat permainan ini akan berakhir sampai mana" ucapnya
Sehun pov...
Saat sedang bersantai diruang keluarga, bel rumah berbunyi. Mendengar bel tersebut sehun berjalan kepintu utama untuk melihat siapa yang datang, membuka pintu dan melihat ternyata appa yerin bersama istrinya sedang berdiri didepan pintu rumahnya.....
"eoh anyeonghaseo appa *membungkuk sedikit* silahkan masuk... Ada apa kemari hem" tanya sehun
"appa ingin menjenguk putriku tentunya, sehun apa yerin sudah tidur?? Aigoo aku sangat merindukannya" ucap tuan jung
"yerin ada dikamar ia sedang istirahat, duduklah appa aku akan memanggil yerin untuk memberitahunya" saat hendak melangkah menuju kamar yerin tangan sshun ditahan tuan jung dan berkata....
"tidak perlu sehun biar appa menemuinya, tunjukan kamar kalian" ucapnya
Sehun hanya menganggukan kepala berjalan lebih dulu dan diikuti appa yerin untuk mengikuti nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Merriage [ Sehun x Yerin ]
FantasyAkankah perjodohan ini ditakdirkan bahagia?