Part 1

1.4K 59 7
                                    

Di sebuah panti asuhan bernama kasih bunda hiduplah seorang gadis cantik yang berumur 17 tahun bernama Salsabila Alexa M, dia tidak mengetahui apa kepanjangan dari nama belakangnya itu karena ibu Wati selaku Bunda panti asuhan menemukan dirinya berada di depan pintu rumah panti dengan kalung yang berada di lehernya serta sepucuk surat. Di dalam surat itu tertulis:

"Saya mau minta tolong kepada siapa yang menemukan bayi ini. Saya minta tolong kalian jaga baik-baik bayi ini karena kami sekeluarga tidak menginginkan bayi perempuan dan juga bayi ini hasil dari hubungan gelap kami"

Salsa menitikkan air matanya kala mengingat surat yang sebulan lalu di berikannya oleh Bunda Wati.

"Kenapa orang tua aca ngebuang aca gitu aja tanpa memikirkan dua kali tindakannya itu" Gumam Salsa parau.

"Pantes aja teman-teman aca di sekolah bilang aca anak haram" Salsa terkekeh pelan membayangkan hari-hari yang dia lalui dengan caci makian namun begitu Salsa adalah anak yang kuat walaupun sering mendapatkan perlakuan biadab dari mereka semua.

"Waktu buat aja nggk takut dosa tapi kalau udah jadi malah di buang, menyedihkan sekali" Salsa menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Ck dari tadi aca ngomong sendiri kayak orang gila aja. Mending aca berangkat sekolah aja sekalian nitip kue ke Bu Sinta" Ucap Salsa lalu meraih tas yang sudah lusuh.

"Semangat Aca jangan mengeluh sedikitpun nanti Allah marah" Ucap Salsa menyemangati dirinya sendiri sambil mengangkat kepalan tangannya ke atas.

•••••

Sepulang sekolah seperti biasa Salsa akan langsung pergi ke tempat kerjanya di salah satu cafe yang tak jauh dari sekolahnya.

"Hosh....hosh...maaf mba aku terlambat" Ucap Salsa saat sampai di depan kasir.

"Heh! Lo itu masih karyawan baru di sini jangan seenaknya aja lo dateng terlambat" Ucap Angel sinis selaku manager di cafe Madeson's.

Salsa menunduk tak berani menatap lawan bicaranya. "Maaf mba"

"Jangan mentang-mentang pak Andre selalu ngebela lo jadi lo seenak jidat dateng terlambat" Ucap Angel masih dengan nada sinisnya.

"Maaf mba maksud aku buk--" Belum selesai Salsa ngomong namun langsung di potong oleh Angel.

"Gue heran sama pak Andre kenapa pak Andre lebih ngebela lo dari pada gue" Angel menjeda ucapannya sejenak. "Oh gue tau atau jangan-jangan lo ngasih tubuh lo lagi ke pak Andre secara cuma-cuma" Ucap Angel mampu membuat Salsa sakit hati dengan omongannya. Salsa berusaha mati-matian agar ia tidak menangis di hadapan Angel.

"Mba kalau ngomong di jaga ya saya tidak serendah dan semurahan itu memberikan tubuh saya kepada pak Andre" Ucap Salsa tegas menatap Angel dengan pandangan tajam.

"Alah ngaku aja lo" Ucap Angel.

"Bukannya mba ya yang nggencar banget ngedeketin pak Andre? Dan asal mba tau di sini yang rendahan dan murahan itu mba bukan aku jadi kalau mau ngejudge orang lebih baik ngaca dulu" Ucap Salsa lembut yang membuat Angel tersulut emosi.

Tiba-tiba teman kerja Salsa datang melerai mereka berdua. "Udah Sal mendingan kamu ganti baju sana soalnya ini banyak pelanggan dan satu lagi kamu jangan ladenin mba Angel" Ucap Reina sambil mengusap bahu Salsa.

"Iya Na, yaudah aku mau ke toilet dulu"

•••••
"Salsa tolong ini anterin pesenan ke meja nomor 5" Suruh pelayan yang datang dengan membawa minuman dingin.

"Baik mba" Ucap Salsa sembari mengambil nampan tersebut.

Saat Salsa berjalan ke arah meja nomor 5 Angel secara sengaja menyandung kaki Salsa sampai ia menabrak pria yang berperawakan tinggi serta tubuh yang atletis.

"Ma-maaf tu-tuan saya ti-tidak senga-ja" Ucap Salsa menunduk takut untuk melihat siapa yang ia tabrak.

"Kalau ngomong itu tatap lawan bicara mu bitch" Bentaknya membuat Salsa terlonjak kaget dan refleks ia mengangkat kepalanya.

Deg

Pria itu menegang melihat bola mata yang percis dengan punya adiknya yang hilang.

"Nggak, nggak mungkin itu dia" Batinnya.

"Ma-maaf tu-tuan saya tidak sengaja. Biar saya bersihkan" Ucap Salsa merasa takut dengan tatapan pria yang berada di hadapannya.

Namun niat Salsa terhenti karena sebuah tangan kekar mencekal tangannya yang membuat ia merintih kesakitan. Tadi yang membuatnya terkejut bola mata yang sama percis dengan yang di miliki oleh princesnya dan kini yang lebih mengejutkannya lagi ia melihat kalung yang bergelantung di lehernya dan itu kalung yang sama percis dengan kalung yang ia kasih kepada princesnya sewaktu ia masih kecil. Namun cepat-cepat ia menormalkan mimik wajahnya menjadi semula, yaitu datar tanpa ekspresi.

"Siapa yang memperkerjakan karyawan yang tidak becus seperti dia?" Bentaknya sambil menunjuk Salsa. Bentakan mengundang banyak pasang mata yang menyorot ke arahnya.

Siapa yang tidak mengenal Bara Xavier Adhitama anak dari keluarga terkaya nomor 1 di dunia sekaligus anak dari Neta Rahaina Adhitama dan Jaya Adhitama.

Tak sedikit dari mereka yang memvideokan bahkan memfoto dan mengaploudnya ke sosmed. Di tengah hawa mencekam dateng pria dengan setelan jas formalnya menghampiri pria yang tadi di tabrak Salsa.

"Gue yang memperkerjakan dia sebagai karyawan di sini" Ucap Andre terkekeh melihat raut wajah sahabatnya yang datar tanpa ekspresi.

"Lo kalau mau memperkerjakan karyawan yang benar dong Ndre karyawan nggak becus kayak dia mending gue pecat aja" Ucap pria itu dingin.

"Wiss slow mamen jangan asal main pecat aja lo, njing" Canda Andre.

"Gue nggak mau tau mulai sekarang lo gue pecat" Ucapnya tanpa mengindahkan ucapan Bara.

Salsa membuka suaranya dengan nada serak karena menahan air matanya agar tidak terjatuh. "Sekali lagi saya minta maaf tuan. Kalau tuan mau mecat saya silahkan saya tidak akan mengemis dan menjatuhkan harga diri saya dengan memohon-mohon untuk tidak memecat saya. Saya permisi" Ucap Salsa tegas menatap tajam pria yang tadi ia tabrak dengan tatapan tajam dia tidak perduli siapa pria itu.

Bisik-bisik dari para pelanggan tak dapat terelakkan lagi. Banyak yang mencibir Salsa dengan mengatakan:

"Sombong banget tuh cewek"
"Cih! Berani sekali dia berbicara begitu kepada pak Bara"
"Dasar jalang hahaha"

"Mampus"  Batin Angel tersenyum tipis.












————————————

Follow IG: Astuti_1419

 Possessive Brother and GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang