Tetangga • Shira

461 46 4
                                    

Tetangga - dibuat oleh jametuchiha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetangga - dibuat oleh jametuchiha

•••

"Ra, Bapak mau ke rumah seberang. Ada syukuran pindahan."

Sakura menatap Bapaknya bingung sekaligus nelangsa, "Syukuran? Emangnya apa yang harus disyukuri, Pak? Kita cuma makan nasi uduk buat sarapan, punya abang yang jahannam sekaligus tirani terhadap adiknya. A-apa yang bisa disyukuri, Pak?!" Air mata Sakura mulai bercucuran, mengulang adegan FTV di televisi apa-adanya milik mereka.

"Anaknya ganteng, siapa tau bisa jadi menantu Bapak."

(>_<)

Sakura menghela napas panjang. Si bapak barusan udah pergi ke rumah seberang yang lagi rame-ramenya. Macam ada konser dangdut saja. Kalo si ibu jangan ditanya, Sakura enggak perlu jadi cenayang untuk tahu apa yang sedang ibunya lakukan.

"Si kecil aktif ya, jeung."

Gadis bersurai merah muda itu menyeringai geli. Bukan aktif lagi, hiperaktif—kalau kata abang mah. Padahal sendirinya enggak ngaca. Eh, kalo abang sih yang hiperaktif mah mulutnya.

"Hihi iya moms. Lagi aktif-aktifnya macam gunung merapi xixi." Ibu membalas dengan tawa kuntilanaknya. Memegang tas belanja. Melanjutkan bisik-bisik. Coba kalau adegannya di truk, mungkin udah kayak Bu Tejo kali ya. Kapten of The Nyinyir Mothers One Village. Apaan tuh. Inggris amburadul.

"Melamun aja. Kesambet setan?"
Abang menyeringai nakal.

Iya. Abang setannya. Sakura membalas perkataan itu dalam hati, "Situ ngurusin hidup orang mulu. Palingan juga tadi abis bengong."

Abang Saso—abang terlaknat seantero dunia atau Sakura lebih suka menyebutnya sejagad raya. Mungkin mewariskan bakat 'terindah' dari sang Ibu. Kekuatan mulut. Wasweswos, ngomoooong mulu. Kayaknya emang cocok jadi ibu. Iya, ibu yang perhatian, penyayang dan rajin menabung. Mungkin Bang Saso salah milih barisan pas dikasih gender kali ya.

"Eh Bang, kenal sama tetangga baru kita, enggak?"

Wajah Bang Saso jadi serius, "Kita? Lo aja kali."

Sakura langsung meluncurkan pukulan dahsyatnya, membuat Bang Saso tergelak sampai menitikkan air mata. Iya, terharu. Enggak sia-sia dia ngajarin Sakura tawuran buat bekal masa depan.

"Ganteng ya Bang?" gadis cilik itu kembali menatap lurus ke depan.

"Siapa? Abang? Kok nanya lagi." Sasori langsung menyisir rambutnya yang terkesan berantakan. Narsis detected. Tuh 'kan, Sakura langsung teringat karakter Charasuke di film Road to Ninja. Tampang fakboinya sama!

"Abang nih, masih kelas enam tapi sok-sokan kayak selebgram. Belajar dulu yang bener, gih!"

Lelaki itu mengibaskan surai merahnya, "Ngomong-ngomong, adekku tersayang, besok mau nge-stalk tetangga baru enggak?"

KsW SasuSaku Event Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang