Sapaan hangat

78 17 14
                                    

Ini kisahku, kisah egois yang hanya akan menghadirkan sudut pandangku saja. Tidak akan ada sudut pandang lain di sini, tidak akan.

Orang-orang biasa menyebutku Lara. Layaknya nama itu pula kisah ini akan berlangsung, sepertinya. Entahlah, aku hanya bisa serahkan pada tuhan cerita ini, hanya ia yang paham dan mengerti alur cerita ini.

Dulu, aku adalah orang yang paling muak melihat orang menangis hanya karena patah hati, drama sekali, padahal jika dua hati saling cinta dan saling terpaut, hanya akan ada satu pemisah, maut. Benar bukan?

Namun, entahlah. Bukankah takdir suka seenaknya? Seenaknya mempertemukan, lalu dengan seenaknya pula memisahkan. Cih!

Perkenalkan, namaku Lara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalkan, namaku Lara.

Hey, apa minuman yang paling kau sukai?

Jika kau tanya aku, air mineral adalah minuman yang paling kusukai, hanya itu. Ia apa adanya, ia baik walau orang kadang tidak menyukainya, rasanya akan tetap sama. Ia murni dan transparan, tidak ada kemunafikan.

Memang terlalu berlebihan, aku menyukai air putih hanya dari filosofinya, tapi memang begitu adanya, aku menyukainya bukan hanya karena filosofi asal ciptaanku, aku menyukainya karena manfaatnya juga.

Eh tunggu, bukankah terserah padaku? Aku yang menyukainya, mengapa aku harus pikirkan pendapat kalian? Apa manfaatnya aku menjelaskan panjang lebar pada kalian, aku bahkan tidak yakin kalian akan mendengarku.

Hehe, maaf, memang seperti itulah pikiranku berjalan. Aneh, dan mungkin itulah penyebab semua ini.

Mungkin hanya ini yang akan menjadi salam pembukaku untukmu.

Sampaikan salamku pada orang di sekitarmu, ya? Ceritakan padanya tentang pengalamanku ini jika ia mengalami hal yang sama denganku. Jangan biarkan aku merasa sendirian.

Selamat memasuki kisah ini.

Terima kasih.

Larasati Kinanti.

RELA [Novel | Unedited Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang