"Pertemuan adalah hal terbaik dalam hidup bisa dibilang titik balik dalam hidup, karna bertemuan bisa merubah masa depan atau bahkan bisa merubah hidup seseorang."
( Sekolah )
Hari ini adalah hari pertama mpls di sma Dharmawangsa, jadi para osis sangat sibuk untuk mengurus persiapan mpls terkecuali Vano, Vano adalah ketua osis tapi dia sangat tidak tertarik dengan semua kegiatan osis termasuk kegiatan mpls.
Jam sudah menjukkan pukul 08.00 dan semua siswa baru sudah berbaris dihalaman sma yang dipimpin oleh anggota osis. Terlihat jelas diluar gerbang ada seorang siswa baru yg datang terlambat.
"Mati gw, gw telat.. gimana ini." Batin Vella dengan melangkahkan kakinya untuk mendekati gerbang.
"Pak pak buka gerbangnya dong.. Pliss.. " Ucap Vella kepada satpam tersebut.
"Maaf neng tapi gk bisa, ini sudah jadi peraturannya kalo yg datang terlambat nggak boleh masuk." Ucap satpam tersebut yang membuat Vella kesal dengan dirinya sendiri.
Pandangannya kembali tertuju pada seseorang yang berada disampingnya. Mata indahnya mengamati orang tersebut sekilas.
Mata indahnya melihat seorang cowok ganteng, lebih tinggi dari dirinya, dan gaya rambut acak-acakkan khas yang membuat laki-laki tersebut terlihat begitu sempurna dimata Vella.
Pandangannya turun ke seragam dan baju khusus osis yang dikenakannya membuatnya kembali teringat jika dia terlambat.
Terlintas dipikirannya bahwa itu adalah anggota osis di SMA DHARMAWANGSA tersebut. Dan mungkin ia bisa meminta bantuan kepadanya.
"Kak tolongin dong plisss...." Pinta Vella dengan ekspresi andalannya.
"Pak bukain gerbangnya." Ucap Vano yang tanpa aba-aba langsung di laksanakan oleh satpam tersebut.
Jantung vella berdebar sangat kencang ketika tiba tiba vano menggenggam tangannya dan berjalan memasuki gerbang dan pandangan semua orang tertuju pada mereka.
"Inget ya gw akan minta imbalan." Ucap Vano yang langsung bergegas meninggalkan Vano di tengah pusat perhatian seluruh siswa.
"Aduh, pasti gw kena hukuman." Ucap Vella sambil melangkahkan kakinya untuk berjalan mendekat ke arah osis yang sedang memimpin acara.
"Kenapa dateng terlambat?" Tanya Rey salah satu pengurus osis di SMA tersebut.
"Em... tadi-" Jawab Vella yang terhenti karna ucapannya dipotong oleh Rey.
"Karna lo dateng terlambat dan sesuai peraturan lo harus dihukum!" Ucap Rey dengan tegas.
"Dan hukuman buat lo..., cari ketua osis, suruh kesini." Ucap Rey menjelaskan hukuman untuk Vella. Tentunya hukuman itu akan menguntungkannya agar ketua osis mengambil alih acara.
"Gimana nih nyarinya, gwkan gak kenal dan gak tau orangnya yang mana." Ucap Vella yang sedang berjalan melewati koridor - koridor disana.
Seketika langgahnya terhenti ketika melihat orang yg tadi menolongnya di gerbang.
"Itu kan yg tadi nolongin gw, ya walau minta imbalan si tapi apa gw tanya dia aja ya." Batin Vella sambil berjalan mendekati Vano.
"Misi kak mau nanya, kakak liat ketua osis gak. Soalnya aku dihukum buat nyari ketua osis dan katanya suruh ke
lapangan-" Ucap Vella menjelaskan panjang lebar.Mendengar hal itu Vano langsung bergegas menuju lapangan tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan dari Vella.
"Kak, liat gak?" Tanya Vella dengan nada lumayan tinggi karna Vano sudah lumayan jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvano
Teen FictionHanya cerita seorang bad boy dan seorang good gril dengan kepribadian yg berbeda namun dengan perasaan yang sama. Thanks