10. My Everything

5.3K 899 514
                                    

Haiii ... selamat hari Sabtu. Stay happy and healthy with your family. 

Happy reading dulu untuk kalian ya ...

Maaf lho kalo chapter ini hampir 3500 kata. Jangan bosan plisss ...

🌸🌸🌸

Song : You Are My Everything – Gummy, OST: Descendants of The Sun

When I see stars, I think of you
Then I always pray for you
And I know what my heart was made for
To love you forevermore

🌸🌸🌸

Mereka berpisah di California.

Rezky merasa luar biasa sedih. Selalu begitu setiap kali mereka akan berpisah. Dia tahu Amor juga sedih tapi gadisnya itu terlihat sekali berusaha tegar dan tersenyum lebar. Tapi mata indah yang nggak bisa bohong itu mulai berkaca-kaca.

"Tahun depan di ulangtahun kamu yang ke-23, kita nikah yuk, Sayang."

Amor langsung tertawa walaupun matanya masih berkaca-kaca. "Abang ngelamar Amor ceritanya?"

Rezky juga sengaja membuat suasana bercanda agar Amor tidak terlalu sedih. "Lah kemarin kan udah Abang lamar, Sayang. Untungnya sekarang kamu masih mens lho, kalo nggak Abang bakal minta perpanjangan cuti dari si Bos."

"Ih mulai deh keluar mesumnya si Abang," gerutu Amor sambil bergelayut di leher Rezky.

Dengan senang hati Rezky menggotong Amor di punggungnya dan membawanya keliling kamar. "Namanya juga laki-laki normal, Mor. Kalo pacaran gini ya pikirannya pasti arah tempat tidur, Yang."

"Berarti Amor nggak menarik ya, Bang sampe Abang bisa sekuat ini?"

Rezky terkekeh. "Iya ya saking nggak menariknya Amoreiza malah bikin Abang berkali-kali lupa diri dan mau nyoblos kamu. Kalo kamu nggak menarik, nggak bakalan Abang jatuh cinta, nggak bakalan 'burung' Abang sampe karatan nungguin kamu."

Amor semakin mempererat pelukannya di leher Rezky. "Mulai deh ngomong jorok Abangnya."

Rezky tersenyum lebar. "Emang main di comberan Abangnya sampe dibilang jorok?" Keduanya sama-sama tertawa kecil. "Kamu tahu nggak, Abang bisa mati berdiri memikirkan kamu sendirian di sini. Jadi jangan sampe kamu sakit ya, apalagi disakiti orang."

Rezky masih berjalan mengelilingi kamar dengan Amor di punggungnya. Dia tidak mendengar balasan Amor tapi dia bisa merasakan lehernya basah. Dia nangis lagi, desah Rezky dalam hati.

"Nanti begitu sampe di Maryland, Abang harus langsung ke kantor. Taruh koper di loker trus lanjut tugas baru. Kata si Bos ada 2 anak kecil ditemukan mati di sebuah perkebunan dan kami semua harus turun ke lapangan. Mungkin Abang masih bisa sempetin WA kalo Abang udah sampe dan semoga aja nggak ada tugas penyamaran untuk kasus ini supaya Abang bisa WA-an sama kamu."

Amor masih terdiam dan bibirnya juga masih bertengger di tulang leher Rezky.

"Sayang ... denger nggak omongan Abang?"

"Hmm ..."

"Kok cuma gitu aja jawabannya?"

"Iya Amor denger ..." Suara serak Amor yang sedang menahan tangis terdengar jelas.

"Tahun depan kan kamu lulus tuh dan Abang akan dateng untuk jemput kamu. Kita tinggal di Maryland untuk 3 bulan dulu supaya Abang bisa selesaikan masa kontrak Abang. Kan sayang tuh tinggal 3 bulan lagi, baru setelah itu kita pulang ke Jakarta trus nikah deh."

Rezky and Amor are In Love - I Choose You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang