Naruto©Masashi Kishimoto
Story©Cacacillya
Happy Reading!
_______________
Gara-gara teriakkan maha dahsyat Sasuke yang menyerukan;'Kau akan mendapatkan ular berbisaku!', Naruto yang biasanya selalu banyak mengulang adegan, kini tidak ada. Pemuda itu lolos dari kesalahan. Bahkan berkali-kali ia mendapat komentar pujian dari sang sutradara.
"Bagus, Naruto! Kau boleh istirahat dulu. Kita lanjut lagi nanti," kata sutradara. "Semuanya! Kalian juga istirahat!" teriaknya.
"Ya!"
Naruto hanya mengangguk menanggapi perkataan si sutradara. Pemuda itu segera beranjak menghampiri tempat Sasuke saat ini berada. Ia bahkan tidak memperdulikan beberapa pasang mata yang tengah menatapnya aneh.
"Aku menagih hadiahku."
Naruto menyambar minuman kaleng yang tengah dipegang oleh Sasuke saat sampai di dekat pemuda itu. Ia menghabiskan minuman tersebut dalam sekali tegukan. Sepertinya dia haus, tapi memang isi minuman itu tinggal sedikit.
"Kau tahu tidak minuman siapa yang kau habiskan itu?" tanya Sasuke dengan wajah datar seperti biasa.
"Minumanmu, kan?" balas Naruto dengan senyum tanpa dosa.
"Sudah tahu itu minumanku, kenapa kau ambil dan meminumnya, idiot?!" ucap Sasuke dengan wajah dingin.
"Hanya minuman. Nanti aku ganti," balas Naruto. Ia mendudukkan diri di dekat Sasuke.
"Benar?" tanya Sasuke.
Wajah pemuda itu mendadak berubah. Wajah dingin menghilang digantikan dengan wajah yang tidak bisa diartikan oleh Naruto, tapi yang jelas bukan pertanda baik.
"Ya, tentu. Kapan aku berbohong padamu?" balas Naruto.
Sasuke menyeringai. "Baiklah. Kalau begitu, sepulang dari sini kau belikan aku minuman yang banyak. Cukup untuk mengisi kulkasku yang kosong. Oh, jangan lupa juga belikan aku buah-buahan, makanan ringan serta sayuran untuk bahan makanan," ucap pemuda itu.
Naruto mendengus. Tuh, kan! Apa dia bilang. Tidak akan beres.
"Perasaan aku hanya meminum tidak ada setengah dari minumanmu, kau sudah meminta ganti lebih dari itu," gerutu Naruto.
"Aku tidak peduli. Kau sudah berkata akan menggantinya. Jadi, jangan menelan ucapanmu sendiri, Dobe!" ucap Sasuke dingin.
Naruto mendengus. Mau apa lagi selain menurut. Tidak masalah juga membelikan semua itu. Harganya tidak seberapa. Ia tidak akan jatuh miskin hanya karena membeli semua yang Sasuke minta.
"Baiklah. Setelah aku selesai dengan urusanku hari ini, aku akan ke Apartemenmu untuk mengantarkan apa yang kau inginkan," ucap Naruto.
"Oke. Aku tunggu," balas Sasuke.
Naruto menatap Sasuke."Sas." Ia memanggil.
"Hn?" Sasuke menoleh. Ia berkedip. Cukup terkejut juga karena wajah Naruto tiba-tiba begitu dekat dengan wajahnya. "Wajahmu terlalu dekat, idiot," desis pemuda itu.
Naruto malah menyeringai. "Aku menagih hadiahku yang kau janjikan tadi," ucapnya.
Sasuke memiringkan kepalanya. Kemudian ia mengelus wajah Naruto dengan gerakkan pelan. "Oh? Kalau aku tidak mau memberikannya. Bagaimana?" tanya pemuda itu.
"Aku akan tetap mengambil hadiahku. "
Naruto semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sasuke. Namun, pemuda itu menahannya dengan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wattpad! (ON)
RandomGara-gara diperkenalkan dengan Aplikasi bernama Wattpad oleh Izunuka Kiba, isi kepala Naruto yang semuanya tentang 'ramen' 'ramen' dan 'ramen' kini berubah dengan nama pemuda Stoic super menyebalkan bernama Uchiha Sasuke. Hey! kenapa para penggemar...