01. Sang Cinta

275 27 2
                                    

Bagi sebagian orang, jatuh cinta adalah suatu hal yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Berbeda dengan Mark, justru ia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

“Tanda-tandanya jatuh cinta apa?” Tanya Mark dengan polosnya.

Ketiga teman Mark menoleh kaget. “Ini... pertanyaan lo serius?” Tanya salah satu teman Mark tak percaya.

“Lo punya perasaan, kan?” Tanya temannya yang lain menimpali.

Tentu Mark punya perasaan dan serius bertanya tentang hal itu. Mark juga tidak terlalu bodoh. Ia tahu apa itu jatuh cinta. Tak jarang ia dicurhati dan menyaksikan kisah cinta teman-temannya. Ia hanya belum pernah merasakannya.

“Biasa aja, guys. Mark emang masih noob soal cinta-cintaan. Dari TK gak pernah jatuh cinta,” sahut Lucas yang tak heran dengan pertanyaan Mark. Yang dibicarakan membalas dengan tatapan sinis.

Jeno menarik napas perlahan, berusaha untuk sabar. “Jatuh cinta itu ketika lo ketemu sama seseorang yang tepat,” jelas Jeno.

Otak Mark sedang loading. Ia bingung, mulutnya terbuka. “Tepat kayak gimana maksudnya?”

“Ya... gak tau. Cuma lo yang tau kenapa orang itu tepat,” jelas Jeno. “Oh! Terus tiap ketemu rasanya deg-degan. Bawaannya kangen terus,” tambah Jeno dengan ekspresi berbunga-bunga, kedua tangannya diletakkan di pipi.

“Geli!” teriak Lucas sambil mendorong tubuh Jeno. “Gini, nih, kalo lagi kasmaran. Suka lebay.”

Ya, awal cerita mengapa akhirnya mereka bisa membicarakan perihal jatuh cinta adalah Jeno yang sedang curhat tentang gebetannya dari kelas sebelah. Si anak bergigi kelinci kesayangan guru yang senyumannya jadi favorit semua orang.

Mark sedari tadi hanya diam mendengarkan. Mencoba memahami apa yang Jeno rasakan, namun sebenarnya ia juga tidak mengerti. Makanya ia bertanya.

“Emang lo belom pernah jatuh cinta, Mark?” Tanya Hendery yang hanya dibalas gelengan oleh Mark.

Mark, Lucas, Hendery, dan Jeno kini duduk di bangku kelas 2 SMA. Dikenal sebagai 4 sekawan sejak MOS, mereka cukup terkenal di sekolah. Tak sedikit juga yang mengagumi mereka atau bahkan berani untuk mendekati dan menggoda.

Agak tidak masuk akal jika dipikir oleh mereka. Mark yang banyak penggemarnya dan sering digoda oleh murid-murid perempuan mau pun laki-laki tidak pernah sekali pun jatuh cinta?

“Ah, gak mungkin. Pasti pernah, cuma lo aja yang gak sadar,” kata Lucas yang disetujui oleh Hendery dan Jeno dengan anggukan.

Entahlah. Mark juga tidak yakin. Ia terlalu sibuk untuk memikirkan soal cinta. Walau kata orang tuanya masa SMA adalah masa sekolah paling indah untuk merasakan jatuh cinta.

Lagipula Mark masih tidak mengerti alasan mengapa orang bisa jatuh cinta. Terkadang alasan mereka tidak masuk akal.

“Tenang, nanti gue ajarin,” kata Lucas menepuk-nepuk bahu Mark.

Bel telah berbunyi, mereka bertiga pun bangkit dari kursi kantin hendak kembali ke kelas. Untuk mencapai tangga menuju ke lantai atas, mereka harus melewati ruang UKS. Mark yang saat itu sedang asyik mengobrol dengan ketiga temannya tak sengaja menabrak seseorang yang baru saja keluar dari UKS.

Yang menabrak dan yang ditabrak pun merasakan sakit di bahunya. Teman-temannya ikut meringis seperti merasakan sakitnya. Ia menatap pemuda itu selama 10 detik. Sadar Mark yang salah, ia meminta maaf.

“Iya, gapapa,” kata anak yang ditabrak itu kemudian berlalu.

Mark menatap kepergian anak itu dengan perasaan tak enak. Sekencang itu ternyata ia menabraknya. Rasanya sakit sekali.

“Elu, sih, Mark. Liat-liat makanya kalo jalan,” omel Lucas kemudian merangkulnya.

Sesampainya di kelas, Mark termenung. Hampir 1 tahun ia di SMA, baru 2 kali ia melihatnya. Si pemuda yang ia tabrak.

Kalau kalian ingin tahu, sebenarnya Mark tak sengaja sudah menabrak pemuda itu 2 kali hari ini. Tadi pagi dan yang baru saja. Saat ini rasa bersalah dan tak enaknya menjadi double. Terlihat jelas tadi ia menatap Mark agak jengkel.

Darah Mark agak berdesir jika mengingat kembali wajahnya. Terlihat manis dengan kacamata. Seperti ada daya tarik dari pemuda itu yang kini telah berhasil membuat Mark kepikiran.

 Seperti ada daya tarik dari pemuda itu yang kini telah berhasil membuat Mark kepikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AN :

Halo! Selamat datang.

Ini adalah ceritaku yang kedua yang idenya didapat dari sebuah lagu JKT48 yang berjudul sama seperti cerita ini (iya, aku fans JKT48).

Dari lirik lagu aku kembangkan lagi menjadi sebuah cerita. Terima kasih, JKT48. Aku jadi dapat ide untuk menulis ( ᵔᗢᵔ )

Terima kasih sudah baca! ♡

P.S. Jangan lupa komentar dan vote.

Arah Sang Cinta dan BalasannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang