"Kak, kenapa gak jujur sama aku?"
"Aku takut kamu nangis kayak kamu nangis sekarang."
___
Gadisnya rendah hati dan memiliki senyuman yang manis nan menawan. Siapapun yang memilikinya kelak pasti sangat beruntung.
Bukan begitu, Shani?
Helaan nafas yang terasa berat merefleksikan sebuah beban tak kasat mata yang sekarang gadis Yogya itu tanggung. Meskipun sekarang ia sudah bisa melihat, bukan berarti semua masalahnya selesai begitu saja. Semuanya masalah sudah dimulai bahkan sebelum Shani sendiri menyadarinya.
Kebakaran rumah, kecelakaan, dan berita hilangnya orang tuaya dari dunia ini. Hidup memang sudah sangat kejam padanya sejak dulu, bahkan sebelum ia lahir ke dunia ini.
Seseorang menyentuh pundak Shani dari belakang. "Kakak mikirin apa?"
Shani tersadar dari lamunannya. "A-ah, engga kok, engga."
Gracia, sosok perempuan yang tadi sempat terlintas di benak Shani menyipitkan matanya. Menatap Shani sangsi.
"Beneran, kak? Kalau Kakak ada apa-apa bisa cerita sama aku."
Gracia mengitari sofa dan duduk di samping Shani lalu menghadapkan tubuh tinggi Shani kearahnya."Kakak harus ingat, kamu masih punya aku."
Tatapan Gracia melembut walau Shani masih bisa melihat rasa khawatir di mata cokelat milik gadisnya.Memutuskan merengkuh Gracia ke pelukannya tanpa ditolak, Shani mengecup pelipis gadisnya, dan mengusap atas bawah punggung mungil di dekapannya.
"Aku memang lagi gak mikirin apa-apa, Sayang."
Tau bahwa kekasihnya tidak akan mengatakan apapun, Gracia memilih membalas pelukan Shani dan menelusupkan wajahnya di ceruk leher jenjang kekasihnya. Menghidup aroma alami tubuh kekasihnya yang membuat Gracia terengah-engah karena betapa gadis Yogya ini dapat menjungkirbalikkan perasaannya dalam waktu singkat.
Manusia Yogya itu hanya di luarnya saja dingin, di dalamnya ia rapuh dan penuh kerentaan. Membuat Gracia ingin selalu ada untuknya apapun yang terjadi, serakang maupun kelak nanti.
"Gre sayang Shani. Makanya Gre harap Shani mau berbagi apa yang Shani pikirin. Gre pengen jadi orang yang bisa Shani andelin dan jadi tempat Shani buat bergantung. Gre cinta Shani bukan buat sekarang aja tapi buat seterusnya, makanya Gre pengen Shani terbuka sama Gre sebagaimana Gre terbuka sama Shani tentang diri Gre."
"Apapun yang terjadi, Gre bakal selalu ada di sisi Shani. Gracia sayang Shaninya banget."
Tubuh Shani kaku, kemudian disusul isakan dan tubuh bergetar. Shani mengeratkan pelukan ditubuh mungil gadisnya. Gracia tidak mengatakan apa-apa lagi. Biarlah kekasihnya ini menangis sepuasnya, karena itu yang dibutuhkan gadis Yogya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody That I Used To Know
Short Story".....Somebody that i used to know." DONT READ IF YOU'RE NOT COMPORTABLE