Dava asyik banget jalan-jalan naik sepedanya, mumpung sekarang weekend kenapa engga, kan?
Tadinya sih bareng Kevin sama Sean juga, tapi tuh anak dua lebih milih nongkrong di Teteh daripada berolahraga bersama Dava. Katanya Sean sih, "duh, gue rebahan udah bikin capek. Kalau olahraga pasti tambah capek, gak jadi ikut deh."
Jujur, Dava ingin mencemplungkan Sean kedalam Kali Ciliwung saat itu juga.
Sementara Kevin tidak jadi ikut karena termakan hasutan Dava. Teman-teman Dava yang lain juga tampaknya hari ini pada sibuk. Kaya Ejak yang lagi latihan band, Dodit yang harus jagain warung, dan Teguh yang akan jalan-jalan sama Jira. Sebel Dava tuh, kok kayanya dia aja gitu yang gabut parah.
Akhirnya dengan berat hati, Dava mengitari jalanan sendirian dengan sepedanya. Untung saja gayanya kece, jadi tertolonglah, ya.
"Hai, Dav," sapa seseorang saat Dava sedang memilih minuman di IndoAugustD.
"Lho, Yuna? Ngapain lo disini?" tanya Dava celingak-celinguk sambil melirik sekitar Yuna. Tampaknya gadis ini sendirian.
"Lagi nyari botol ganteng," balas Yuna trus nyengir. Dava mengerjap beberapa saat, soalnya dia tidak pernah melihat Yuna yang begini.
Maklum, saat ini rambut Yuna dijalin miring macam Elsa the Queen of Arendelle. Trus gadis itu pake hoodie crop top dan juga celana training. Asli, cakep banget. Hehehe.
Dava kemana aja sih dulu? Masa dia gak pernah sadar kalau teman berantemnya ini cakep banget.
"Botol ganteng?" tanya Dava bingung.
"Iya, yang diiklan 'Fix Enak' itu," ujar Yuna menjelaskan. Dava akhirnya paham, ternyata mau beli NiNuRedTea toh.
"Oalah," ujar Dava ngangguk-ngangguk trus ngambil botol Acqua yang mau dibelinya.
Akhirnya mereka jalan bareng ke kasir. Dava kaget ngeliat Yuna ngeborong 5 botol sekaligus, emangnya dia kuat apa minumnya?
"Itu lo minum semua?" tanya Dava lagi.
Enak banget atmosfirnya yang udah baikan ini, kalau ngomong udah gak pake urat atau tatapan ngeledek lagi.
"Iyalah diminum, masa gue buang abis dibeli," ujar Yuna sambil menyerahkan kantong belanjanya. Udah lama Yuna gak pernah pakai kresek lagi.
"Sekaligus diminumnya?" tanya Dava sambil membuka pintu IndoAugustD.
"Enggaklah, kan gue cuma butuh plastik ininya doang," ujar Yuna sambil menunjuk pembungkus botol gantengnya.
"Trus mau lo apain tuh botol?" entah karena memang penasaran atau sekedar mencari topik obrolan saja ia bertanya begitu.
"Mau dibikin kerajinan. Mau liat?" tawar Yuna. Sepertinya hari ini Dava memang gabut parah, jadinya dia setuju saja saat diajak oleh gadis itu.
Akhirnya, karena Yuna tadi berjalan kaki, Dava dengan inisiatif membonceng gadis itu. Karena sepeda Dava itu tipe sepeda gunung dan tidak ada pijakan dibelakangnya, alhasil Yuna duduk didepan. Seru sih, meski bokongnya jadi sakit.
Orang-orang yang lagi liatin mereka bisa-bisa salah tangkep, dikira ini anak berdua lagi romantis-romatisan sambil naik sepeda.
Dava ngayuh sepedanya santai banget, berasa ga bawa beban dianya. Penasaran dia tuh, apa selama ini Yuna hanya makan angin makanya bisa ringan gitu?
"Yuk, masuk aja. Ada Mama kok di dalam," ujar Yuna sambil mempersilahkan Dava masuk.
"Ibu tiri lo?" tanya Dava pelan.
"Ya iya, masa ibu kandung gue. Serem dong," balas Yuna sambil terkekeh. Dava mengusap tengkuknya yang sebenarnya tak gatal, jokesnya Yuna cukup dark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fangirl ✓
Teen Fiction#10ChaptersProject seri #5 Cerita Dava yang naksir sama Fangirl ©winniedepuh, 2020