7. Fangirl Itu Unpredictable

438 118 43
                                    

Makin kesini, Dava makin jarang terlihat lagi jalan sama Lala, katanya Dodit sih Dava mulai kena karma. Soalnya Dava sering bareng nongkrong bareng Teguh dan Dodit di warung deket rumah Dona, yang mana rumah Dona sendiri adalah markas tempat gengnya Yuna berkumpul. Selama ini Dava juga diem-diem doang gak ada bikin pernyataan apapun tentang masalah ini.

Bikin pernyataan, dong. Emang Dava siapa?  Yang pasti bukan anaknya Raffi Ahmad apalagi kekasihnya Yuna, ekhem.

"Bebeb!!" Dodit teriak kearah Yuna sama Yaya. Akhir-akhir dua gadis jangkung itu rajin sepedaan, alasannya adalah karena mereka sudah terlalu sering rebahan.

Pernah sekali waktu itu dapat libur 4 hari, Yuna beneran dirumah doang karena males ngikut bunda, ayah, dan adiknya kerumah nenek di Surabaya. Alasannya karena dia capek dan banyak tugas. Berakhir Yaya dan Jira nginep dirumah Yuna, Dona gak bisa ikutan karena balik ke Yogya. Ada yang nikahan. Selama 4 hari itu mereka cuma leha-leha di karpet dan kasur.

Sekalinya balik ke sekolah, tepatnya saat j pelajaran olahraga, Yuna langsung capek duluan. Akhirnya Yuna mulai membangkitkan semangat untuk kembali rajin berolahraga.

"Hai!!" sapa Yuna dadah-dadah.

"Ayo ikutan kerumah Dona, kita mau makan pizza!" seru Yaya.

Yuna meringis, olahraganya menjadi sia-sia.

"Wah, ikut!" Dodit segera menarik Teguh dan Sean yang lagi gosipin kucingnya Ejak yang baru aja merit kemarin.

"Gue gak diajak?" tanya Dava sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kalau mau ikut ya tinggal jalan, Dav," jawab Dodit cuek, Dava udah menahan diri untuk tidak mengirim Dodit ke Konoha sekarang juga.

"Ayo, Dav," ajak Yuna disahut oleng anggukan Dava.

"Kevin sama Ejak gimana?" tanya Sean, membuat Dava mengerling. Separuh dirinya berharap semoga Ejak gak ikutan, soalnya pemuda itu kerap kali terang-terangan menunjukkan ketertarikannya terhadap Yuna.

Lho? Cemburu, pak?

"Nanti nyusul," jawab Teguh. Dava membuang wajahnya kesamping, mencoba mendekat kearah Yaya, dan menjauhi Yuna.

Namun, ia gagal. Yuna malah mendekat kearahnya dan mengajak Dava membahas episode terbaru dari Boruto sambil mendorong sepedanya, karena posisinya mereka jalan kaki juga. Mana mungkin juga Dava tega mengabaikan gadis itu.

"Kak Rakai!" sapa Yuna sambil melambaikan tangan. Gadis itu tampak sumringah ketika Rakai berdiri tepat di depannya.

Dava tahu betul siapa Rakai ini. Ia adalah salah satu anggota dari klub gembira—nama gengnya—yang terkenal seantero sekolahan. Isinya anak-anak yang punya nama semua. Mulai dari Yudha, Martin, Jaya, Yudha, Thariq, Jake, Jafran, Surya, Satria, sampai Rakai sendiri.

"Yuna ngapain disini? Kerumah Dona?" tanya Rakai sambil senyum, Yuns mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau Kak Rakai?" tanya Yuna balik.

"Ini abis dari rumah Surya," jawab Rakai.

Dava sedikit berdehem kemudian Yuna menoleh kearahnya. Sadar bahwa teman-temannya sudah melirik kearahnya, akhirnya Yuna pamit undur diri duluan. Baru saja tangan Rakai tergerak untuk mengelus surai Yuna, Dava menarik badan Yuna sedikit agar mempercepat langkahnya. Alhasil, tangan Rakai hanya mampu terkepal di udara.

Udah cukup Dava saingan sama temennya, Rakai gak usah nambah-nambahin.

Sampai sini, kalian paham benar bagaimana perasaan Dava, bukan?

---

Akhirnya mereka mulai menonton film sambil makan pizza dan beberapa mekdi yang di delivery tadi. Bahkan Ejak dan Kevin sudah ikutan dari tadi. Posisi Dava duduk diatas sofa bareng Kevin, sementara yang lain dibawah. Dodit sendiri tiduran juga di sofa sebelah tempat Dava duduk. Dari sini, dapat Dava liat bagaimana Ejak mulai flirting kearah Yuna. Karena Yuna duduk menyamping, sesekali matanya dan mata Dava bertemu.

Fangirl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang