DREAM'S Bagian 18

100 13 6
                                    

🏠🏠🏠

Baekhyun berjalan menuruni panggung dengan riuh tepuk tangan yang mengiringi. Laki-laki itu kembali berjalan mendekati Siwon.

"Kerja bagus." Siwon menepuk pundak Baekhyun dengan senyum lebarnya.

Suara langkah kaki mendekati keduanya. Ya, keempat orang yang tadi berada dibarisan paling depan kini hadir didepan Baekhyun.

"Presdir Cho?"

"Bagus sekali, kau sangat hebat."

"Tentu saja, Baekhyun Oppa adalah yang terbaik."

Semua tersenyum mendengar penuturan Yeri. Yuri yang ada disebelah Siwon menurunkan maskernya dan juga topi hitam itu, dia menepuk pundak Baekhyun dengan cukup keras.

"Noona kenapa memukulku?"

"Kau tahu, aku merasa sangat menyesal karena pernah menjadikanmu asistenku." Yuri menatap sedih laki-laki itu membuat Baekhyun tersenyum.

"Tak masalah, tapi sekarang itu tidak akan bisa kau lakukan."

Siwon tertawa, "Tentu saja, mana mungkin aku membiarkan artisku menjadi seorang asisten."

Yuri mencibir laki-laki yang baru saja berucap. Bukankah sangat susah untuk membujuk Siwon sampai bisa pada titik sekarang? Seakan mengerti Siwon menatap gadis itu tanya membuat Yuri hanya mengedikan bahunya.

"Baiklah, karena sekarang perusahaanmu sudah melahirkan artis baru, bagaimana jika kita makan malam untuk merayakannya?"

Ucapan Presdir Cho membuat semua mata menatapnya. Yeri mengangguk dengan cepat dan melirik Siwon agar menyetujui ajakan itu.

Siwon tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, jika itu perintah dari Presdir kita, bagaimana aku bisa menolak?"

Semuanya pun ikut setuju, Joy yang berada disebelah Yeri dengan segera menarik pergelangan tangan gadis itu. "Wae?"

"Yeri-ya, aku harus pulang sekarang."

"Kenapa? Kau bisa ikut kami, yakan Oppa?" Yeri melirik Siwon yang juga menatapnya.

"Benar, kau bisa ikut kami untuk makan malam."

"Terima kasih Direktur Choi, tapi aku masih harus mengurus adik-adikku di panti. Lagi pula, Ahjumma pasti akan mencariku."

"Begitukah?"

Joy mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu kami akan mengantarmu sebelum pergi. Kajja."

"Tidak usah, aku akan naik taksi saja. Lagi pula ini belum terlalu gelap."

"Apa kau yakin?"

Joy melirik Yuri yang berucap. "Ne Eonnie."

"Baiklah, aku akan antar kau mencari taksi." Yeri melirik semua orang. "Kami permisi dulu."

"Baiklah."

Yeri dan Joy berjalan meninggalkan semua orang, melangkah keluar ruangan itu.

DREAM'S( Dreaming) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang