🏠🏠🏠Lima tahun kemudian...
Siwon berjalan menyusuri koridor. Hari ini para artisnya sedang melakukan konser tahunan yang sudah menjadi rutinitas perusahaannya.
Laki-laki itu melangkah mendekati ruang tunggu, jemarinya memegang knop pintu. Siwon tersenyum melihat gadis kecil berambut hitam pekat sedang duduk ditemani oleh susternya.
"Aeri-ya!"
Gadis itu melirik sumber suara, senyumnya melebar dan dengan segera tubuh mungil itu turun dari kursi. "Appa!"
Langkah kecilnya kini membawanya mendekati Siwon. Laki-laki itu dengan segera berjongkok dan melebarkan kedua tangannya. Siwon tertawa saat tubuh mungil itu berhasil masuk dalam dekapannya.
Siwon membelai rambut putrinya itu seraya menarik diri. "Apa yang sedang tuan putri ini lakukan?"
"Ahjumma mengajariku sebuah permainan."
"Benarkah?"
"Em, dan permainan itu sangat seru."
"Apa putri Appa senang ada di sini?"
Gadis itu mengangguk cepat. "Ada banyak sekali orang di sini, dan mereka semua terkenal Appa."
Siwon tertawa mendengar ucapan sang putri. "Tentu saja, mereka semua adalah artis Appa."
"Benarkah? Apa Appa juga terkenal?"
"Tentu saja."
"Uwaa, hebat sekali."
Siwon merapikan rambut sang putri. Matanya melirik seisi ruangan dan tak menemukan sosok yang dia cari. "Aeri-ya, dimana Eommamu?"
"Eomma?"
"Aku di sini."
Yuri baru saja masuk membuat keduanya mengalihkan pandangan. Sosok itu terlihat makin cantik, dengan rambut coklat gelap yang sedikit bergelombang, orang tidak akan percaya jika kini dia sudah mempunyai seorang putri yang berusia empat tahun.
Siwon berdiri dan menggendong Aeri. "Kau dari mana?"
"Aku ke toilet. Bagaimana konsernya? Persiapannya sudah selesai?"
"Em, mereka baru saja mulai."
"Syukurlah."
Yuri tersenyum menatap sang putri yang tersenyum. Putri kecilnya itu kini sudah tumbuh menjadi gadis manis yang membuat semua orang bahagia.
"Eomma."
"Em?"
"Apa Eomma juga terkenal?"
"Eoh? Kenapa kau bertanya?"
Aeri menatap Siwon sejenak. "Appa adalah orang yang terkenal, apa Eomma juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM'S( Dreaming) Complete
FanfictionSetiap orang berhak untuk mempunyai mimpi dalam dunia ini, karena jika kita tak mempunyai mimpi dan tak berani untuk memimpikan itu, hidup akan terasa hambar dan tak terarah. Ini adalah kisah empat orang pemimpi yang mempunyai tujuan hidup mereka m...