Prolog

41.8K 1.8K 11
                                    

Los Angeles, tiga tahun yang lalu...

"Hanas, Lo  denger gue, kan? Gue butuh uang sekarang."

"Berapa? Sekarang berapa lagi yang Lo butuhin?"

"Enggak banyak kok. Cuma lima puluh juta aja buat jaga-jaga."

"Emang Lo mau berapa lama lagi di sana, hah? Gue capek diteror bokap Lo mulu. Dia terus nanyain Lo di mana. Reen, Reen, Lo yang kabur malah gue yang ribet."

"Siapa suruh dia mau kawin lagi. Udah tahu udah tua. Bukannya istighfar atau banyakin amal baik malah sibuk nyari istri baru. Malah istrinya cuma beda lima tahun dari kita lagi."

"Hah!? Serius Lo!?" Hanas di seberang sana langsung heboh saat Kareen menyebutkan usia calon Mama tirinya. "Berarti calon Mama tiri Lo baru umur 27 tahun dong. Hebat, hebat. Bokap Lo emang hebat. Gebetannya enggak nanggung-nanggung. Cantik enggak? Pasti cantik banget ya. Btw, namanya siapa?"

Kareen memutar bola matanya malas. Ini kenapa Hanas malah membahas wanita enggak tahu diri itu?

"Hei, Hanas anaknya Pak Samsudin yang katanya kaya raya. Udah ya. Mood gue makin ancur sejak Lo bahas Gisella. Dia belum tentu juga jadi ibu tiri gue. Gue enggak akan biarin itu terjadi. Sekarang Lo transfer aja uangnya ke rekening baru gue yang kita buat waktu itu. Karena rekening lama gue udah keburu dibekuin bokap sebelum gue kuras uangnya sebanyak-banyaknya. Oke, see you. Jangan lupa. Setelah ini gue mau keliling Los Angeles dulu. Siapa tahu gue nemu Sugar Daddy di sini. Bye, baby..."

"Iya, iya. Gue nitip bule ganteng tajir ya dari Los Angeles gue bosen jadi pelampiasan si Niko."

Kareen berdecak, "Udah tahu jadi pelampiasan, dan Lo masih belum siap buat mutusin dia?" sinis Kareen tidak habis pikir.

Hanas menghela napas, lelah. "Gue emang goblok kalo udah sayang. Tapi, gue yakin dia bakalan berubah suatu saat nanti. Amin!"

"Halu aja terus sampe Mr. Crabs nyumbang duit sejuta dolar. Udah ya, gue mau pergi. Bye–"

"Kareennn, tunggu dulu!! Jangan ditutup dulu teleponnya!!" teriak Hanas tiba-tiba.

Kareen mengerut kening.

"Kenapa lagi sih, baby. Lo masih kangen ya sama gue? Gue orangnya emang kangenable, jadi Lo sabar aja. Gue bakalan pulang setelah nenangin diri di sini. Oke–"

"Ih, Kareen. Bukan itu masalahnya. Lo dengerin gue dulu. Ini soal Nando, dia–"

"Nando?"

Kenapa tiba-tiba pembahasannya beralih ke f*ckboy sialan itu sih?

"Nando kenapa?" tanya Kareen dengan suara dingin, terkesan tidak tertarik.

"Nando, dia–, dia ternyata sembunyi di balik pintu kamar gue dan denger semua pembicaraan kita. Dia–"

"Kareen? Gue tahu Lo di mana sekarang. Kalo Lo enggak pulang besok, gue bakalan jemput Lo." Suara cempreng Hanas berubah menjadi suara berat pria yang tak lain adalah Nando, kakak Hanas. F*ckboy yang katanya sayang sama Kareen tapi masih suka tebar pesona sana-sini dan masih suka nembel sama mantan. F*ckboy macam apa yang seperti itu?

Kareen menepuk jidatnya. Mampus! Kenapa Hanas enggak hati-hati sih? Kalo sampai Nando ngadu ke bokapnya, habislah dia!

"Idih, emangnya Lo siapa? Los Angeles luas kali. Lo enggak bakalan nemuin gue di sini." ucap Kareen mencoba setenang mungkin.

Nando terkekeh. "Really? Lo kenal siapa gue, kan?"

Kareen menghela napas, lelah. "Serah Lo, lah!" ucap Kareen kemudian langsung mematikan ponselnya.

Dia tahu Nando bukan orang sembarangan. Dia bisa saja menemukan Kareen di sini. Tapi, Kareen tidak akan membiarkan nya. Dia akan memastikan kalau Nando tidak akan bisa menemukannya di mana pun.

🔥

Selamat berkenalan dengan Kareen... (Tokoh utama wanita di cerita ini).

Gimana lanjut enggak nih?











Love Money [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang